• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

Ketua NU Pamekasan Yakini Tongkat Mbah Kholil Simbol Perkembangan Jamiyah

Ketua NU Pamekasan Yakini Tongkat Mbah Kholil Simbol Perkembangan Jamiyah
Ketua PCNU Pamekasan memberikan sambutan di acara Halaqah Fiqih Peradaban. (Foto: NOJ/Firdausi)
Ketua PCNU Pamekasan memberikan sambutan di acara Halaqah Fiqih Peradaban. (Foto: NOJ/Firdausi)

Pamekasan, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, KH Taufieq Hasyim mengatakan, isyarah tongkat yang diberikan Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan kepada santrinya di Tebuireng Jombang KH M Hasyim Asy’ari wajib dijadikan pegangan oleh warga NU. Bahkan oleh dirinya dijadikan referensi hidup agar dapat memecahkan problem keumatan dan mengembangkan jamiyah. 


Pernyataan tersebut disampaikan di acara Halaqah Fiqih Peradaban yang bertajuk ‘Ijtihad Ulama NU dalam Bidang Sosial-Politik’ di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumber Anom Desa Angsanah, Palenga’an, Ahad (24/12/2023).


Ia menerangkan, di dalam surat Thaha ayat 17-23 yang menceritakan mukjizat Nabi Musa AS memiliki makna yang dalam. Sebagaimana disampaikan oleh Rais ‘Aam dan Ketua Umum PBNU serta dzurriyah Syaikhona Kholil Bangkalan, yaitu Ketua PCNU Bangkalan KH Makki Nasir. Tongkat adalah simbol komando dalam menggerakkan jamiyah yang terorganisir.


“Kita tahu tongkat memiliki banyak fungsi. Bisa di jadikan pegangan saat berjalan, bisa mengusir binatang buas, dan bisa digerakkan ke seluruh penjuru arah mata angin. Ini sama dengan cara berpikir, bermadzhab, dakwah kita yang semestinya harus dinamis, dan tidak statis,” ujarnya.


Di forum ini, ia berharap problem di akar rumput dapat menemukan titik terang, khususnya dalam bidang sosial dan politik. Karena di Kabupaten Pamekasan memiliki banyak warna, ada yang warna merah, kuning, hijau, dan sebagainya. Ada pula yang menampar dan merangkul. Termasuk pula problem menjelang Pilpres 2024.


Ketua Koordinator Daerah (Korda) Madura ini menceritakan, hal ini berangkat dari dinamika sosial yang sangat beragam ini. Sudah beberapa tahun dijadikan Pekerjaan Rumah (PR) baginya beserta pengurus lainnya untuk mencari jalan keluar. Forum ini akan menambah wawasan keilmuan dan cakrawala, agar kedepannya dapat mencegah adanya perpecahan.


“Semoga silaturahim ini membuahkan hasil dan menambahkan keilmuan kita, terutama kita semakin mantap berkhidmah kepada agama, bangsa dan negara melalui jamiyah,” tandasnya.


Diketahui, halaqah fiqih peradaban diisi oleh 3 narasumber, yaitu Rais PBNU KH Abd A’la Basyir, Ketua PBNU KH Miftah Faqih, dan Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU KH Hodri, serta dihadiri oleh PCNU se-Madura.


Madura Terbaru