• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Madura

Sikap Meneladani Kepemimpinan Rasulullah menurut Ra Nasih

Sikap Meneladani Kepemimpinan Rasulullah menurut Ra Nasih
RKH Moh Nasih Aschal, Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan. (Foto: NOJ/tangkapan layar YouTube NUBA TV)
RKH Moh Nasih Aschal, Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan. (Foto: NOJ/tangkapan layar YouTube NUBA TV)

Bangkalan, NU Online Jatim

RKH Mohammad Nasih Aschal atau Ra Nasih menjelaskan kepemimpinan yang bisa diteladani dari Rasulullah SAW tidak begitu sulit. Karena memang kepemimpinan Rasulullah itu didasarkan kepada ajarannya.


"Jadi Rasulullah itu mengajarkan kepada umatnya bagaimana seseorang bisa dalam mengajak sedemikian rupa banyak manusia untuk kemudian diajak agar bisa menjalani hidup dengan kesejahteraan," ujarnya saat menyampaikan acara Karomah melalui live Streaming YouTube NUBA TV, Ahad (31/03/2024).


Ketua Umum Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan itu menceritakan bahwa, dalam kepemimpinan Rasulullah tidak hanya dikenal dengan sifat-sifat mulianya. Tetapi Rasulullah kerap melakukan interaksi sosial dan komunikasi dengan masyarakat. Selain itu, beliau memiliki sifat-sifat paling mendasar. 


"Ini menjadi syarat utama yang namanya nubuwat kenabian. Menjadi seorang nabi itu syarat dasarnya shiddiq, tabligh, amanah, fathanah," paparnya.


Ra Nasih mengungkapkan, umat Islam jika bisa mengamalkan dalam kehidupan mengenai prinsip kenabian itu, maka sebenarnya sudah meneladani bagaimana kepemimpinan dari Rasulullah SAW.


"Kepemimpinan yang kemudian melahirkan adanya sebuah teras atau asas. Rasulullah ini sebelum diutus menjadi nabi, beliau ini sudah memiliki sikap kepemimpinan," tuturnya.


Wakil Ketua PCNU Bangkalan ini menyebut, Rasulullah diberi mandat, dipercaya untuk meletakkan batu Hajar Aswad karena memiliki sikap dasar kepemimpinan. Tidak mungkin hal itu dipercayakan kepada Rasulullah jika ia tidak memiliki sikap dasar kepemimpinan.


"Kenapa Rasulullah dikatakan sebagai Al-Amin atau orang yang dipercaya, karena Rasulullah memiliki sikap kepemimpinan yang di dalamnya adalah amanah atau dapat dipercaya," terangnya.


Ra Nasih menjelaskan, jika berbicara tentang prinsip kepemimpinan, kata kuncinya adalah bagaimana manusia itu menjadi sosok yang dapat dipercaya.


Kesucian nabi bukan serta merta membuat umat tidak mengarahkan hidup kepada kesempurnaan. Karena meskipun berbeda antara para nabi dengan umat secara umum, tetapi dasarnya adalah kepemimpinan itu harus didasarkan kepada ajaran. 


"Jadi kalo kita melihat Rasulullah, berarti kita melihat bagaimana beliau memiliki kepemimpinan yang benar-benar disukai umatnya. Tipikal beliau itu memang pemimpin. Beliau dalam ajarannya tidak pernah memukul. Ajarannya beliau itu merangkul," pungkasnya.


Madura Terbaru