• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Syafiqoh el-Nabila, Orator IPPNU Pamekasan dengan Segudang Prestasi

Syafiqoh el-Nabila, Orator IPPNU Pamekasan dengan Segudang Prestasi
Aktivis PC IPPNU Pamekasan, Syafiqoh el-Nabila merupakan orator dengan banyak prestasi. (Foto: NOJ/mediajatim.com)
Aktivis PC IPPNU Pamekasan, Syafiqoh el-Nabila merupakan orator dengan banyak prestasi. (Foto: NOJ/mediajatim.com)

Pamekasan, NU Online Jatim

Setiap manusia terlahir dengan keahliannya sendiri. Lewat ketekunan dalam mengolah bakat, maka akan melahirkan prestasi yang membanggakan. Hal tersebut seperti tercermin dari sosok Syafiqoh el-Nabila, orator yang merupakan aktivis Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri (IPPNU) Pamekasan.


Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura ini dikenal memiliki segudang prestasi dalam hal berbicara di depan khalayak atau orator. Hal tersebut dibuktikan dari banyak juara yang diikuti selama ini.


Pada April lalu, perempuan berusia 20 tahun tersebut berhasil meraih juara pertama lomba bintang orasi yang diadakan oleh Radio Parlemen DPR RI. Sebelumnya, alumnus Madrasah Aliyah Al-Falah Sumber Gayam, Kadur, Pamekasan tersebut juga menjadi orator terbaik pada lomba orasi yang diadakan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan.


Termasuk sebagai juara dua lomba orasi tingkat Jatim yang diselenggarakan Institut Sains dan Teknologi (IST) Annuqayah, Sumenep. Serta finalis pada lomba orasi tingkat nasional yang diselenggarakan Universitas Madura (Unira), Pamekasan.


“Tidak ada hal yang mustahil untuk diraih. Asalkan kita punya tekad untuk bersusah-susah dahulu, semangat dan tekun belajar,” katanya sebagaimana dikutip mediajatim, Jumat (12/05/2023).


Dengan prestasi yang diraih, anggota kaderisasi PC IPPNU Pamekasan ini sangat berterima kasih kepada berbagai kalangan, terutama orang tua, senior dan sejumlah sahabat yang menemani berjuang dari bawah.


“Tidak ada balasan kecuali doa terbaik bagi mereka,” tandasnya.


Namun demikian, dirinya tidak menampik bahwa untuk mencapai prestasi saat ini tidaklah mudah. Beberapa kendala harus dilalui, termasuk dianggap sebagai pihak yang lemah. Perlakuan tersebut dialaminya sejak duduk di bangku sekolah, bahkan sering direndahkan oleh kawan sebaya.


“Saya sering dibanding-bandingkan dengan orang lain sejak dulu, bahkan direndahkan. Sebab saya dinilai tidak punya kemampuan,” tandasnya.


Beruntungnya, beragam pandangan negatif tersebut tidak menjadikannya minder apalagi patah semangat. Justru semua menjadi pelecut untuk menunjukkan bahwa anggapan yang ada jauh dari kenyataan. Karena itu, hari-harinya diisi dengan disiplin dalam belajar dan tekun berlatih sehingga meraih berbagai prestasi yang membanggakan.


Madura Terbaru