• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

Tanggapan Ketua IPNU Bangkalan terkait Kasus Pembunuhan Siswa SMK

Tanggapan Ketua IPNU Bangkalan terkait Kasus Pembunuhan Siswa SMK
Ketua PC IPNU Bangkalan, Moh Afief (Foto: NOJ/Ryan Syarif Hidayatullah)
Ketua PC IPNU Bangkalan, Moh Afief (Foto: NOJ/Ryan Syarif Hidayatullah)

Bangkalan, NU Online Jatim

Kasus pembunuhan yang dilakukan dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bangkalan begitu memiriskan. Pasalnya, kasus itu terjadi lantaran dendam dan sakit hati pelaku terhadap korban yang menyebarkan aibnya.


Dua pelaku merupakan kakak beradik yang sama-sama duduk di bangku SMK bersama korban. Kejadian itu menjadi refleksi mendalam tentang perlunya pengawasan dan edukasi orang tua terhadap anaknya.


Menanggapi kasus tersebut, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Bangkalan, Moh Afief turut perihatin atas apa yang dilakukan pelajar SMK. "Sebagai ketua, saya menolak hal yang tidak sepatutnya dan sewajarnya dilakukan oleh siswa SMK," ujarnya kepada NU Online Jatim, Rabu (10/01/2024).


Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Syaichona Moh Cholil (STAIS) Bangkalan itu berharap, penegak hukum dan pihak sekolah menindak secara tegas kasus seperti itu agar nantinya tidak terulang kembali.


"Jika hal ini tidak ditindak secara tegas, maka banyak siswa yang nantinya menganggap remeh dan akan mengulangi hal yang sama," terangnya.


Afief menjelaskan, peran sekolah sangat penting untuk menghindari siswa melakukan hal-hal seperti itu. Menurutnya, upaya yang bisa dilakukan dengan memberikan edukasi etika kepada siswa.


"Pihak sekolah harus berupaya memberikan sosialisasi terkait etika belajar dan sosialisasi yang mengena untuk siswa menghindari kejadian seperti itu," jelasnya.


Ia mengungkapkan, sebagai organisasi keterpelajaran, IPNU Bangkalan akan berperan aktif untuk meminimalisir kasus seperti itu. Ia akan melaksanakan sebuah kegiatan yang mengedukasi kepada para siswa untuk kemudian dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.


“Keberadaan Pimpinan Komisariat (PK) IPNU-IPPNU juga berperan dalam menghindari kejadian yang kurang baik,” ungkapnya.


Afief menyebut, adanya komisariat bisa menjadi wadah bagi siswa dalam mengembangkan bakatnya dan bisa menambah pengetahuan di luar pendidikan formal. “Hal ini bisa membentuk karakter sekaligus mental siswa yang sesuai dengan koridor Islam,” tandasnya.


Ia mengajak pelajar untuk terus aktif melakukan kegiatan positif dan menghindari pergaulan bebas yang memicu terjadinya hal yang merugikan.


​​​​​​​Penulis: Ryan Syarif Hidayatullah​​​​​​​


Madura Terbaru