Tanggapan Ketua IPNU Bangkalan terkait Kasus Pembunuhan Siswa SMK
Rabu, 10 Januari 2024 | 09:00 WIB
Sa'dullah
Kontributor
Bangkalan, NU Online Jatim
Kasus pembunuhan yang dilakukan dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bangkalan begitu memiriskan. Pasalnya, kasus itu terjadi lantaran dendam dan sakit hati pelaku terhadap korban yang menyebarkan aibnya.
Dua pelaku merupakan kakak beradik yang sama-sama duduk di bangku SMK bersama korban. Kejadian itu menjadi refleksi mendalam tentang perlunya pengawasan dan edukasi orang tua terhadap anaknya.
Menanggapi kasus tersebut, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Bangkalan, Moh Afief turut perihatin atas apa yang dilakukan pelajar SMK. "Sebagai ketua, saya menolak hal yang tidak sepatutnya dan sewajarnya dilakukan oleh siswa SMK," ujarnya kepada NU Online Jatim, Rabu (10/01/2024).
Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Syaichona Moh Cholil (STAIS) Bangkalan itu berharap, penegak hukum dan pihak sekolah menindak secara tegas kasus seperti itu agar nantinya tidak terulang kembali.
"Jika hal ini tidak ditindak secara tegas, maka banyak siswa yang nantinya menganggap remeh dan akan mengulangi hal yang sama," terangnya.
Afief menjelaskan, peran sekolah sangat penting untuk menghindari siswa melakukan hal-hal seperti itu. Menurutnya, upaya yang bisa dilakukan dengan memberikan edukasi etika kepada siswa.
"Pihak sekolah harus berupaya memberikan sosialisasi terkait etika belajar dan sosialisasi yang mengena untuk siswa menghindari kejadian seperti itu," jelasnya.
Ia mengungkapkan, sebagai organisasi keterpelajaran, IPNU Bangkalan akan berperan aktif untuk meminimalisir kasus seperti itu. Ia akan melaksanakan sebuah kegiatan yang mengedukasi kepada para siswa untuk kemudian dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Keberadaan Pimpinan Komisariat (PK) IPNU-IPPNU juga berperan dalam menghindari kejadian yang kurang baik,” ungkapnya.
Afief menyebut, adanya komisariat bisa menjadi wadah bagi siswa dalam mengembangkan bakatnya dan bisa menambah pengetahuan di luar pendidikan formal. “Hal ini bisa membentuk karakter sekaligus mental siswa yang sesuai dengan koridor Islam,” tandasnya.
Ia mengajak pelajar untuk terus aktif melakukan kegiatan positif dan menghindari pergaulan bebas yang memicu terjadinya hal yang merugikan.
Penulis: Ryan Syarif Hidayatullah
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
4
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
5
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
6
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
Terkini
Lihat Semua