• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Madura

Tradisi Barzanji Warnai Peringatan Hari Santri di Sumenep

Tradisi Barzanji Warnai Peringatan Hari Santri di Sumenep
Kegiatan Peringatan Hari Santri di MWCNU Pragaan, Kabupaten Sumenep, Kamis (22/10/2020). (Foto: NOJ/ Ach Khalilurrahman).
Kegiatan Peringatan Hari Santri di MWCNU Pragaan, Kabupaten Sumenep, Kamis (22/10/2020). (Foto: NOJ/ Ach Khalilurrahman).

Sumenep, NU Online Jatim

Semarak perayaan Hari Santri bergema hingga pelosok negeri. Hampir seluruh elemen bangsa turut bersukacita atas peringatan dicetuskannya resolusi jihad itu. Instansi baik pemerintah maupun swasta, sekolah, serta pesantren juga tak mau ketinggalan.

 

Semua ikut serta memeriahkan momen bersejarah tersebut dengan caranya masing-masing. Tidak hanya itu, Hari Santri diperingati pula oleh warga nahdliyin dari berbagai struktur kepengurusan, termasuk Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Kabupaten Sumenep.

 

Di kecamatan yang terletak pada ujung barat kabupaten Sumenep ini, Hari Santri dirayakan dengan sederhana namun penuh khidmat, Kamis (22/10/2020) pagi. Seluruh warga NU dari berbagai ranting terlihat berkumpul di halaman MWCNU untuk mengikuti apel hari santri.

 

Bertindak sebagai pembina upacara pada kesempatan tersebut adalah KH Ahmad Junaidi Muarif yang juga merupakan Ketua MWCNU Pragaan. Dalam amanatnya, KH Junaidi  menyebutkan bahwa santri itu bisa dibagi menjadi dua kelompok, santri aktif dan non-aktif.

 

"Santri aktif adalah santri yang sedang nyantri atau mondok di pesantren. Sementara santri non-aktif yaitu santrinya KH Hasyim Asy'ari yang tak lain adalah kita sekalian karena tidak belajar langsung pada kyai di pesantren," terangnya.

 

Pria asal Desa Jaddung ini juga berpesan kepada seluruh santri, baik aktif maupun non-aktif untuk terus menjaga akhlak dan norma agama. "Marilah tunjukkan kesantrian kita, baik dalam perkataan, perbuatan, dan haliyah kita karena semua tingkah laku kita akan selalu diperhatikan dan ditiru orang lain," ujarnya.

 


 

Usai apel, acara dilanjutkan dengan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara peringatan Maulid Nabi kali ini tidak dikemas dengan pengajian, melainkan pembacaan natsar Barzanji yang dipimpin oleh Rais Syuriah MWCNU Pragaan KH Zarkasyi Abdurrahim.

 

"Semoga dengan pembacaan natsar barzanji ini, nur Muhammad bisa hadir di tengah-tengah kita dan bersinar ke seluruh Pragaan," ujarnya.

 

Penulis : Ach. Khalilurrahman

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru