Firdausi
Kontributor
Sumenep, NU Online Jatim
Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Pragaan menggelar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) ke-6 yang dipusatkan di Aula Al-Ikhlas Kantor Urusan Agama (KUA) Pragaan, Sumenep, Jum’at (14/06/2024).
Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep, Kiai Imam Haromain menegaskan, tugas terbaik pemuda NU adalah menjadi khadim yang menjaga rumah Ansor tetap ada.
Jika kader diamanahi jabatan lain di luar Ansor ataupun NU, baginya adalah bonus kecil. Sementara bonus terbersarnya adalah keberkahan dari Allah karena telah menjaga rumah Ansor.
“Eksistensi sebuah organisasi dapat dilihat dari rantingnya. Ingat, Pimpinan Ranting (PR) ibarat bemper mobil. Jika ingin menilai PAC itu berjalan lancar, lihatlah rantingnya. Jadi, jika ranting mati atau tak berkegiatan, maka PAC akan mati pula,” ujarnya.
Menurutnya, hal terpenting dalam konferensi adalah merumuskan program kerja. Selanjutnya pemilihan ketua untuk melanjutkan kaderisasi, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah dalam sambutannya, pemuda NU adalah kader yang melanjutkan warisan Mbah Wahab untuk menjaga rumah Ansor.
“Kita adalah khadim. Kendati saya menjabat sebagai sekretaris di cabang, statusku adalah khadim,” tegasnya.
Dalam catatan sejarah, Ansor yang resmi didirikan oleh KH Abd Wahab Chasbullah pada tahun 1934 sudah berusia 90 tahun. Ia menilai usia Ansor sudah lebih dari 100 tahun, lebih tepatnya Ansor berdiri sejak dulu.
Jika dilihat ke belakang, tahun 1914 berdirilah Nahdlatul Wathan (kebangkitan tanah air), tahun 1918 didirikan Tashwirul Afkar (potret pemikiran), dan Nahdlatut Tujjar (kebangkitan saudagar) menunjukkan bahwa NU dan Ansor lahir tidak dalam ruang yang kosong, melainkan melalui proses yang panjang.
“Sangat sulit sebuah organisasi kepemudaan yang bisa bertahan hingga saat ini. Organisasi yang bisa survive hingga saat ini disebabkan 2 hal. Pertama pendirinya waliyullah sehingga organisasi tersebut didirikan dan dijaga oleh Allah. Kedua, organisasinya diterima oleh masyarakat,” jelasnya.
“Hanya NU dan Ansor yang sampai detik ini bisa bertahan di Indonesia dan menjadi organisasi terbesar di Indonesia,” tambahnya.
Terpopuler
1
Ketua PW GP Ansor Jatim Ungkap Mimpi Burdah Sebelum Lantik Pengurus Sumenep
2
Pemberangkatan KBIHU NU An-Nahdliyah, Jamaah Haji Diminta Fokus Ibadah dan Jaga Kesehatan
3
Ma'had Aly Denanyar Gelar Kuliah Umum Perkuat Literasi Politik Santri
4
GP Ansor Sumenep Periode 2024-2028 Resmi Dilantik, Siap Kolaborasi dengan Forkopimda
5
Grup Inses di Facebook Viral, Begini Hukum Nikah Sedarah dalam Islam
6
Konfercab XIV, KH Salim Azhar dan Sahrul Munir Pimpin PCNU Lamongan 2025-2030
Terkini
Lihat Semua