• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 24 Juni 2024

Madura

Tugas Terbaik Pemuda NU Jadi Khadim yang Jaga Rumah Ansor

Tugas Terbaik Pemuda NU Jadi Khadim yang Jaga Rumah Ansor
Sekretaris PC GP Ansor Sumenep, Kiai Imam Haromain saat memberikan sambutan. (Foto: NOJ/Firdausi)
Sekretaris PC GP Ansor Sumenep, Kiai Imam Haromain saat memberikan sambutan. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Pragaan menggelar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) ke-6 yang dipusatkan di Aula Al-Ikhlas Kantor Urusan Agama (KUA) Pragaan, Sumenep, Jum’at (14/06/2024).


Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep, Kiai Imam Haromain menegaskan, tugas terbaik pemuda NU adalah menjadi khadim yang menjaga rumah Ansor tetap ada.


Jika kader diamanahi jabatan lain di luar Ansor ataupun NU, baginya adalah bonus kecil. Sementara bonus terbersarnya adalah keberkahan dari Allah karena telah menjaga rumah Ansor.


“Eksistensi sebuah organisasi dapat dilihat dari rantingnya. Ingat, Pimpinan Ranting (PR) ibarat bemper mobil. Jika ingin menilai PAC itu berjalan lancar, lihatlah rantingnya. Jadi, jika ranting mati atau tak berkegiatan, maka PAC akan mati pula,” ujarnya.


Menurutnya, hal terpenting dalam konferensi adalah merumuskan program kerja. Selanjutnya pemilihan ketua untuk melanjutkan kaderisasi, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah dalam sambutannya, pemuda NU adalah kader yang melanjutkan warisan Mbah Wahab untuk menjaga rumah Ansor.


“Kita adalah khadim. Kendati saya menjabat sebagai sekretaris di cabang, statusku adalah khadim,” tegasnya.


Dalam catatan sejarah, Ansor yang resmi didirikan oleh KH Abd Wahab Chasbullah pada tahun 1934 sudah berusia 90 tahun. Ia menilai usia Ansor sudah lebih dari 100 tahun, lebih tepatnya Ansor berdiri sejak dulu. 


Jika dilihat ke belakang, tahun 1914 berdirilah Nahdlatul Wathan (kebangkitan tanah air), tahun 1918 didirikan Tashwirul Afkar (potret pemikiran), dan Nahdlatut Tujjar (kebangkitan saudagar) menunjukkan bahwa NU dan Ansor lahir tidak dalam ruang yang kosong, melainkan melalui proses yang panjang.


“Sangat sulit sebuah organisasi kepemudaan yang bisa bertahan hingga saat ini. Organisasi yang bisa survive hingga saat ini disebabkan 2 hal. Pertama pendirinya waliyullah sehingga organisasi tersebut didirikan dan dijaga oleh Allah. Kedua, organisasinya diterima oleh masyarakat,” jelasnya.


“Hanya NU dan Ansor yang sampai detik ini bisa bertahan di Indonesia dan menjadi organisasi terbesar di Indonesia,” tambahnya.


Madura Terbaru