• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

Upaya Ansor Bangkalan Tangkal Konten Negatif

Upaya Ansor Bangkalan Tangkal Konten Negatif
Badan Siber Ansor di bawah PC GP Ansor Bangkalan terus memantau dinamika yang ada di internet. (Foto: NOJ/bunghatta.ac.id)
Badan Siber Ansor di bawah PC GP Ansor Bangkalan terus memantau dinamika yang ada di internet. (Foto: NOJ/bunghatta.ac.id)

Bangkalan, NU Online Jatim

Lewat Badan Siber Ansor, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan  Pemuda (GP) Ansor Bangkalan mengajak pengguna media sosial melaporkan chanel Youtube Sunnah Nabi. Dari kajian yang dilakukan disebutkan bahwa konten animasi yang diunggah chanel tersebut bermuatan hoaks sekaligus ujaran kebencian.


Judul-judul kontennya pun dibuat se-provokatif mungkin. Misalnya konten berjudul Nabi Muhammad, Zainab dan Zaid, cinta segitiga islamiah atau kematian tragis Nabi Muhammad dan keluarganya.


Dan yang paling disorot oleh Badan Siber Ansor Bangkalan adalah pembuatan animasi wajah Rasul dengan sangat jelas. Padahal hal ini adalah terlarang dan tidak sesuai dengan akidah Islam. Dan saat ini akun Sunnah Nabi masih aktif dan memiliki 14 ribu pengikut atau subscriber, serta menurut detail lokasi, akun ini dibuat di Amerika Serikat.


“Meski hingga kini akun Sunnah Nabi masih aktif, namun lewat seruan di media sosial dan pesan bahwa konten dalam chanel itu sesat dan menyesatkan telah diketahui khalayak luas. Dan kalau pun subcribernya bertambah, mereka adalah pemantau bukan penonton,” kata Abdul Hamid, Sekretaris PC GP Ansor Bangkalan, Ahad (27/08/2023) sebagaimana dilansir Liputan6.com.


Dijelaskannya bahwa hoaks berkaitan ajaran agama sangat berbahaya. Sekali terekam dalam ingatan dan tanpa ada counter, selamanya memahami sesuatu yang menyesatkan. Sebab itu, selain gerakan advokasi, Badan Siber Ansor secara periodik juga mengelar pelatihan dengan tema besarnya bagaimana menangkal hoaks.


“Pelatihan ini tidak hanya untuk kader, tapi juga untuk kalangan milenial lewat kerja sama antar lembaga,” terangnya.


Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, milenial sebagai pengguna media sosial teraktif menjadi kaum yang paling rentan terpapar hoaks.


Hamid  mengemukakan, jika mengetik kata kunci menangkal hoaks di Google, ada ratusan ribu artikel muncul. Demikian pula semua anjurannya mengarah pada satu kata yaitu verifikasi sebagai langkah utama agar tidak termakan kabar bohong.


"Verifikasi itu mengecek sebuah informasi kepada sumber lain yang relevan untuk mengkonfirmasi sebuah peristiwa," tandasnya.


Editor:

Madura Terbaru