• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

Wakil Ketua NU Sumenep Apresiasi Musran Pakamban Daya yang Miliki 4 Pleno

Wakil Ketua NU Sumenep Apresiasi Musran Pakamban Daya yang Miliki 4 Pleno
Wakil Ketua PCNU Sumenep saat memberi sambutan. (Foto: NOJ/Firdausi)
Wakil Ketua PCNU Sumenep saat memberi sambutan. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Musyawarah Ranting (Musran) Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pakamban Daya, Kecamatan Pragaan yang dipusatkan di balai desa setempat, mendapat pujian dari Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep Kiai Ach Zubairi Karim. Apresiasi tersebut berangkat dari rundown acara Musran yang tidak hanya fokus pada pemilihan Rais dan Ketua semata, tetapi memiliki 4 pleno yang dibahas bersama musyawirin, Jumat (25/08/2023).

 

“Saya menyaksikan sendiri perjalanan Musran yang sangat seru dan berkualitas. Jarang saya jumpai selama menjabat sebagai pengurus cabang, ada pengurus ranting yang serius melaksanakan Musran serta jarang PRNU yang mempertanggung jawabkan kegiatannya secara rinci selama 5 tahun. Di tingkat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) saja, kadang hasil sidang pleno tidak dibacakan. Sore ini, ranting NU yang ada di pelosok perbukitan, memiliki sidang komisi. Bagi kami luar biasa,” ucapnya saat memberi sambutan.

 

Berdasarkan data di situs remi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur NU Online Jatim, jarang PRNU yang kegiatan Musrannya lengkap seperti ini. Baginya, satu kemajuan yang luar biasa dari ranting yang patut dicontoh oleh yang lainnya.

 

Selain itu, ia juga mengagumi kegiatan seluruh sidang pleno disampaikan secara tertulis. Menurutnya, tradisi ke-NU-an semacam inilah yang hilang. Ia menyadari bahwa banyak pengurus NU di tingkat ranting ataupun MWCNU yang pengabdiannya cukup diketahui oleh Allah saja. 

 

“Ternyata di sini, keikhlasan dalam pengabdian tidak hanya ditunjukkan kepada Allah, tetapi pengurus demisioner melaporkan programnya secara tertulis kepada musyawirin. Mulai dari kegiatan Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, pekan Rajabiyah, ziarah muassis, kegiatan lembaga, dan lainnya. Kendati demikian, laporannya perlu diperinci kembali. Misalnya melampirkan hasil dokumentasi,” ungkapnya.

 

Di moment 5 tahunan ini, jebolan Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk itu memberikan solusi agar dokumentasi kegiatan terselamatkan. Untuk mengamankan dokumentasi kegiatan, perlu dibentuk Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) di tingkat ranting.

 

“Tadi kami mendengar langsung bahwa pengurus terpilih akan menguatkan dakwah bil lisan dan bil qalam. Komitmen ini dibarengi dengan kerja nyata, yakni mempublish kegiatan di berbagai platform dan website. Ingat, kita hidup di era digital. Pengurus ranting butuh wadah digital untuk menyampaikan programnya kepada khalayak, seperti memiliki akun Facebook, Youtube, Instagram, dan semacamnya,” harapnya.

 

Ia menegaskan, tidak hanya Musran yang asyik, seru dan berkualitas. Tetapi ke depannya, program yang disepakati dalam Rapat Kerja (Raker) dan Musyawarah Kerja (Musker) bisa dilaksanakan dengan baik. Sehingga secara berangsur-angsur, kegiatan tidak selalu terjebak pada kegiatan-kegiatan seremonial. Tetapi merambah pada kegiatan sosial kemasyarakatan.

 

“Harapan kami pada ranting adalah kegiatan tidak hanya berkutat pada ranah diniyah saja, tetapi mengarah pada ijtimaiyah. Saya akui kegiatan keagamaan ramai jamaahnya. Namun konkritnya terkadang kurang dirasakan oleh masyarakat. Bukan berarti tidak penting, tetapi manfaatnya mengarah pada kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

 

Dirinya mengimbau untuk menkonkritkan program di dalam Raker dan Musker. Maksudnya, program sosial tidak hanya menyantuni anak yatim satu tahun dua kali. Tetapi NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) di tingkat ranting bisa memberikan beasantri kepada anak yang masuk kategori tidak mampu.

 

“Lewat jalan itulah kita bisa memondokkan anak yang tidak mampu ke pesantren yang berhaluan Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Oleh karenanya, mohon dipikirkan lebih matang. Kami tunggu aksinya yang lebih menyentuh kehidupan masyarakat,” tuturnya.

 

Di akhir sambutanya, Kiai Zubairi mengucapkan selamat kepada Kiai Syawali Tamam yang terpilih sebagai Rais Syuriyah dan Kiai Mas’odi Shabri terpilih keempat kalinya sebagai Ketua PRNU Pakamban Daya masa khidmat 2023-2028.

 

“Saya tidak kaget saat Kiai Mas’odi terpilih lagi. Sepak terjang di ranting benar-benar nyata. Apalagi beliau adalah tokoh kunci di sini yang disegani masyarakat. Mudah-mudahan diberi kekuatan oleh Allah dalam mengemban tugas baru dan membuat perencanaan yang lebih strategis. Untuk panitia, kami salut dan aplaus yang setinggi-tingginya. Mudah-mudahan dipertahankan dan ditingkatkan di periode selanjutnya,” tandasnya.


Madura Terbaru