• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Malang Raya

Biografi Kiai Chamzawi Alumni Lirboyo hingga Akademisi Kampus Low Profile

Biografi Kiai Chamzawi Alumni Lirboyo hingga Akademisi Kampus Low Profile
KH Chamzawi, Rais Syuriah PCNU Kota Malang. (Foto: NOJ/Madchan)
KH Chamzawi, Rais Syuriah PCNU Kota Malang. (Foto: NOJ/Madchan)

Malang, NU Online Jatim

Kabar duka datang dari Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, KH Chamzawi yang menghembuskan nafas pada Rabu (16/08/2023). Almarhum merupakan alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dan mewaqafkan diri sebagai pelayan umat hingga akademisi yang low profile.

 

Kiai kharismatik ini lahir di Sulang Kabupaten Rembang Jawa Tengah, pada tanggal 8 Agustus 1951. Istrinya bernama Sri Wahyuni. Pernikahannya dikaruniai 5 orang anak dengan 4 putra dan 1 putri. 

 

Kiai Chamzawi muda menempuh pendidikan di Rembang (1964) sampai pada akhirnya hijrah ke Pesantren Lirboyo (mutakhorijin tahun 1973). Lalu hijrah ke Malang untuk meneruskan studi sarjana muda dan sarjana lengkap di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Malang (lulus 1981). 

 

Rupanya, semangat akademik Kiai Chamzawi kian meningkat sampai pada akhirnya melanjutkan ke jenjang S2 di Unisma (lulus 2006). Sejak 1 Maret 1984, ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Departemen Agama (sekarang Kementerian Agama). 

 

Selain di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Malang (sekarang UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), beliau juga pernah mengajar di Universitas Islam Malang (Unisma) serta beberapa lembaga pendidikan Islam di Gondanglegi Kabupaten Malang. 

 

Mengutip dalam buku Percikan Pemikiran dan Kesaksian Melepas Masa Pengabdian KH. Chamzawi, penuturan putranya, Muhammad Mu'tashimbillah, abahnya merupakan guru bagi putra-putrinya, mendidik dengan sangat bijaksana. Beliau pula yang selalu mengingatkan ketika putra-putrinya melakukan kesalahan.

 

Saat mengingatkan, lebih sering beliau menyertai dengan dalil sebagai argumentasi agar memiliki landasan dalam menjalankan aktivitas kehidupan, baik dalil yang dari al-Quran maupun hadis-hadis yang berhubungan dengan tindak-tanduk (sikap) kesalahan. 

 

"Banyak ilmu agama yang kami peroleh dari Abah, seperti ilmu figih, agidah, maupun ilmu al-Ouran," ujar Gus Bil sapaan karibnya.

 

Gus Bil mengaku, abahnya suri teladan bagi keluarga, selalu mencontohkan untuk shalat berjamaah di masjid. Lewat shalat berjamaah di masjid, berbagai kemanfaatan dapat diperoleh.

 

"Abah adalah tipe orang yang selalu bersemangat dalam taddabur ilmu, yang terkadang dimulai sebelum subuh sampai dengan setelah Isya," paparnya.

 

Sementara dalam kehidupan sehari-hari keluarga, KH Chamzawi termasuk sosok kepala keluarga yang dapat dikatakan sibuk dengan segala urusan amanah yang diemban. Praktis setiap hari keluar dari rumah untuk mendidik, baik di kampus maupun di masjid-masjid yang sejak dulu dirawat olehnya.

 

Kendati demikian, beliau selalu memberikan perhatian tinggi terhadap keluarga dalam banyak hal, bahkan segala hal. Dalam urusan pendidikan misalnya, Kiai Chamzawi tak pernah menuntut anak untuk masuk ke pesantren ataupun dalam hal memilih bidang keilmuan yang akan diambil di universitas.

 

"Abah selalu membebaskan putra-putrinya untuk memilih bidang keilmuan yang diminati dan sesuai dengan espektasi yang diinginkan," kenangnya.

 

Bagi Gus Bil, hal yang terpenting adalah putra-putrinya harus selalu belajar dan melakukan ibadah wajib sebagai seorang muslim yang taat. "Abah selalu mengajarkan kami tentang kesederhanaan dan perjuangan, bahwa setiap kesuksesan itu butuh perjuangan," pungkasnya.


Malang Raya Terbaru