Malang, NU Online Jatim
Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Hidayatul Mubtadi-ien An Naasyi-ien (HMA) Kota Malang bakal menggelar 'Jalsah Isnadiyah'. Acara tersebut merupakan semacam daurah atau kilatan ijazah 40 hadist musalsal, 10 kitab, dan baiat Thariqah Syadziliyah. Kegiatan itu akan dipusatkan di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Sabtu (18/05/2024) dimulai pukul 09.00 WIB.
Salah satu Majelis Pengasuh PPM Hidayatul Mubtadi-ien An Naasyi-ien, Gus Rizky Muhammad mengungkapkan, format acara Jalsah Isnadiyah isinya seperti daurah. Menurutnya, agenda tersebut biasa digelar di pondok pesantren seperti kilatan, lalu ijazah hizib dan wirid.
"Bagi peserta yang berkenan itu dibuka baiat Thariqah Syadziliyyah yang memimpin adalah Wakil Rais Aam Jatman atau Jamiyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah, yaitu KH Ali Mas'adi," ujar Gus Rizky Muhammad kepada NU Online Jatim, Ahad (12/05/2024).
Gus Rizky mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut pada mulanya hanya sekadar kilatan musalsal, tetapi saat rombongan silaturahim kepada KH Ali Mas'adi yang juga Wakil Ketua Umum World Sufi Assembly (Forum Sufi Internasional), sebagian justru ingin pula baiat Thariqah Syadziliyah.
"Namun oleh beliau Kiai Ali Mas'adi berkenan jadi satu saja di UIN (UIN Maliki Malang), nanti saya buka sekalian secara umum di kampus," ucapnya menirukan perkataan Kiai Ali Mas'adi.
Alumnus Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Malang ini menyebutkan, ngaji musalsal hadist saat ini mulai hilang di kalangan masyarakat. Termasuk kalangan pesantren sendiri, terlebih pesantren mahasiswa yang notabene kebanyakan sekarang lebih ke pondok bahasa, karya ilmiah, dan seterusnya.
"Sebetulnya ini jelas sudah lebih ilmiah ketimbang karya ilmiah. Karena sanad-sanadnya nyambung langsung ke kanjeng nabi. Kita lewat acara ini ingin menghidupkan lagi tradisi, makanya targetnya langsung umum, hitung-hitung menghidupkan," terangnya.
Dirinya menyampaikan, dengan kegiatan ini ingin memberikan pesan bahwa thariqah tidak hanya untuk kalangan tua-tua, tapi juga untuk anak muda khususnya mahasiswa. Termasuk pula bukan hanya untuk orang-orang terbelakang yang tidak berpendidikan tinggi.
"Mengingat sekarang ini orang mindsetnya tasawuf itu orang tua-tua, gampangannya orang yang gak ada umur semua. Tapi thariqah juga bisa dipegang dan diamalkan orang-orang intelektual, bahasanya begitu," tandasnya.
Sebagai informasi, dalam acara Jalsah Isnadiyah ini akan diijazahkan 40 hadits musalsal, kitab Aqidatul Awam (Tauhid), kitab Kifayatul Awam (Tauhid), kitab Fathul Majid (Tauhid), dan kitab Ummul Barohin (Tauhid).
Selanjutnya, ada pula kitab Safinatun Naja (Fikih), Matan Ghoyah wat Taqrib (Fikih), dan Al-Muqoddimatul Hadlromiyyah (Fikih). Lalu, kitab Fathul Qorib Al Mujib (Fikih), kitab Minhajul Qowim (Fikih), dan kitab Bulughul Marom (Hadits).
Sedangkan untuk ijazah wirid dan sanad di antaranya Hizib Bahr, Hizib Nashor (Imam Syadzili), Dalailul Khoirot, Ratib Al Haddad, serta Ratib Kubro.
Bagi masyarakat yang berkeinginan mengikuti kegiatan ini bisa menghubungi kontak person kepada Ustadz Rayhan (081255238253) atau Ustadz Haris (081229705910).