• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Keislaman

KH Husein Ilyas Beri Ijazah untuk Mengakhiri Status Jomblo

KH Husein Ilyas Beri Ijazah untuk Mengakhiri Status Jomblo
Dengan doa berikut, diharapkan segera menemukan pasangan hidup. (Foto: NOJ/HRk)
Dengan doa berikut, diharapkan segera menemukan pasangan hidup. (Foto: NOJ/HRk)

Setiap orang memiliki kegamangan tingkat tinggi saat usia telah cukup, namun belum mendapatkan pasangan. Beragam ikhtiar lahir dilakukan dengan melakukan pendekatan agar segera dipertemukan dengan pujaan hati.

 

KH Husein Ilyas berpesan agar para pemuda maupun pemudi tidak galau memikirkan pasangan hidup. Segala usaha harus ditempuh, termasuk cara ringan berikut, yakni bacaan yang harus dilanggengkan usai shalat fardlu.

 

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al-Misbar Karang Nongko, Mojoranu, Sooko, Mojokerto tersebut, para jomblo rutin melakukan shalat wajib lima waktu yang meliputi subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Selanjutnya setiap usai shalat fardu, setelah salam dilanjutkan membaca doa sapu jagat sebanyak 15 kali secara rutin dan istikamah.

 

“Bagi yang ingin mendapatkan jodoh maka baca doa ‘rabbana atina fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah sebanyak 15 kali setiap habis shalat fardlu. Insyaallah diijabahi," katanya pada salah satu pengajian rutin di kediamannya.

 

Artikel diambil dariTips Cari Jodoh ala Kiai Husein Ilyas

 

Setelah menikah, Kiai Husein mengingatkan pasangan suami istri untuk mendidik putra-putri mereka. Ia pun menyebutkan ada tiga kunci bahagia di dunia. Tiga hal tersebut yakni mencintai nabi, mencintai keluarga nabi, dan mencintai kitab suci Al-Qur'an sepanjang hidupnya.

 

“Sesuatu yang dicintai dan yakin tidak bisa dipisah yaitu cinta sama Nabi Muhammad SAW, mencintai keluargan Nabi dan mencintai Al-Qur’an. Ajarkan cinta ini kepada anak-anak," ujarnya.

  

Ia pun menjelaskan yang dimaksud keluarga Nabi, bukan hanya keluarga dalam ikatan darah, tetapi ulama pun termasuk di dalamnya.

 

"Keluarga Nabi Muhammad ada yang menyebutnya sayid, habib. Dan ulama juga termasuk keluarga. Sesuai dengan hadits al-ulama’ warastul anbiya," pungkasnya.​​


Keislaman Terbaru