Malang Raya

Inovatif, Lakpesdam NU Kota Malang Luncurkan Komik Fiqih Kebangsaan

Sabtu, 21 Desember 2024 | 12:00 WIB

Inovatif, Lakpesdam NU Kota Malang Luncurkan Komik Fiqih Kebangsaan

Sarasehan dan Peluncuran Komik Fiqih Kebangsaan di Kantor PCNU Kota Malang, Jumat (20/12/2024). (Foto: NOJ/ Dok Lakpesdam NU)

Malang, NU Online Jatim

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kota Malang menggelar Serasehan dan Peluncuran Komik Fiqih Kebangsaan, Jumat (20/12/2024). Kegiatan itu dipusatkan Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang.

 

Peluncuran Komik Fiqih Kebangsaan merupakan upaya solutif dan inovatif di tengah rendahnya sikap toleransi di kalangan remaja perkotaan. Akar masalah ini terletak pada kurangnya pemahaman anak muda terhadap konsep ‘perbedaan’ dan wawasan kebangsaan.

 

Ketua PCNU Kota Malang, KH Isroqunnajah, menyambut baik kehadiran komik ini sebagai sarana edukasi untuk menanamkan nilai-nilai toleransi pada generasi muda. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan salah satu bukti responsivitas NU Kota Malang terhadap isu-isu aktual di masyarakat.

 

“Kami berharap kegiatan yang mengangkat isu-isu fundamental seperti ini bisa ditingkatkan lagi skalanya. Teman-teman Lakpesdam NU bisa segera mengagendakan sekaligus dalam rangka Harlah NU," tutur putra KH A Masduqi Machfudz itu.

 

Sementara itu, Ketua Lakpesdam NU Kota Malang Mohamad Anas, menuturkan bahwa acara ini juga bertujuan untuk menggali relevansi peran NU Kota Malang dalam menyelesaikan masalah keagamaan, terutama berkaitan dengan konsep kehidupan bersama.

 

"Kami juga ingin merumuskan cetak biru berkaitan dengan isu-isu strategis peningkatan peran NU Kota Malang dalam menjawab masalah sosial dan keagamaan di tengah masyarakat urban," tuturnya.

 

Pada kesempatan ini, hadir sebagai pembedah komik KH Imam Nakha'i, yang merupakan Wakil Ketua LBM PBNU sekaligus Dosen Ma'had Aly Sukorejo Situbondo. Serta, Gus Muhammad Nur Prabowo Setyabudi, peneliti dari Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN.

 

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah undangan, termasuk delegasi dari berbagai lembaga, badan otonom NU, kelompok peneliti isu keberagaman, serta kepala pusat studi di Kota Malang.