• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Malang Raya

Mbeber Klasa, Cara Lesbumi NU Kota Malang Edukasi Warga Jelang Tahun Politik

Mbeber Klasa, Cara Lesbumi NU Kota Malang Edukasi Warga Jelang Tahun Politik
Kegiatan Mbeber Klasa oleh Lesbumi NU Kota Malang. (Foto: NOJ/ Hilyatul Maknunah)
Kegiatan Mbeber Klasa oleh Lesbumi NU Kota Malang. (Foto: NOJ/ Hilyatul Maknunah)

Malang, NU Online Jatim
Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Kota Malang menggelar kegiatan rutin 'Mbeber Klasa'. Kegiatan diskusi terbuka kali ini bertajuk “Ruang Publik Maya Indonesia: Menjaga Kewarasan dan Akal Sehat di Tahun Politik 2023” dan dipusatkan di Kedai Saptawikrama, Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (07/01/2023).


Agenda tersebut mendatangkan dua narasumber. Yakni, wartawan senior sekaligus Ketua Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kota Malang Abdul Muntholib dan pegiat International Documentary Film, Luthfi Pratomo.


Dalam kesempatan itu, Muntholib menceritakan bagaimana peran jurnalistik dalam mengawal proses pemilu, tragedi kemanusiaan, ketertiban dan keamanan di Indonesia.


“Media dan wartawan harus betul-betul menjaga keberimbangan agar terjadi keseimbangan,” tegas Muntholib.


Ia melanjutkan, media harus memberitakan para calon pemimpin dengan proporsional. Artinya, tidak memperkeruh proses-proses pemilu dengan memfasilitasi narasi-narasi kampanye hitam.


“Misalnya, satu kelemahan calon ditampilkan di media sosial. Nah, di media mainstream hal tersebut tidak boleh dilakukan. Silakan cukup menampung gagasan para calon,” lanjutnya.

 
Dirinya menyebutkan, perkembangan media informasi saat ini makin mudah diakses masyarakat luas, terutama dengan adanya media sosial yang digandrungi masyarakat.


“Hanya saja, unggahan di media sosial tak banyak melalui tahapan filtrasi,” jelas Muntholib.


Setiap akun dapat mengunggah informasi apa saja yang belum jelas kebenarannya. Sedangkan media pers mempertahankan idealisme dengan melakukan verifikasi terhadap suatu kasus. “Artinya, media pers melakukan filter sebelum menayangkan berita,” tandasnya.


Sementara itu, Luthfi Pratomo menyampaikan bahwa atmosfer dunia maya saat ini sering keruh terutama di tahun-tahun politik yang dipenuhi narasi-narasi politik identitas.


“Bahkan, media sosial dimanfaatkan pihak tertentu untuk mempengaruhi masyarakat di dunia maya,” kata Luthfi.


Media sosial saat ini menurut Luthfi bisa dijadikan alat apapun termasuk untuk kampanye, baik yang positif ataupun negatif. Bahkan, media pers bisa saja dikesampingkan karena media sosial sudah kadung digandrungi masyarakat.


“Semua tergantung pengguna. Bagaimana sikap kita mencerna informasi itu, akurat atau tidak. Makanya, perlu berhati-hati agar tidak dapat informasi yang belum tentu akurat,” pungkasnya.


Malang Raya Terbaru