• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Malang Raya

Menilik Seberapa Penting Keberadaan PAKPT IPNU-IPPNU di UIN Malang

Menilik Seberapa Penting Keberadaan PAKPT IPNU-IPPNU di UIN Malang
Salah satu kegiatan di PAKPT IPNU-IPPNU UIN Malang. (Foto: NOJ/Dokumen PKPT)
Salah satu kegiatan di PAKPT IPNU-IPPNU UIN Malang. (Foto: NOJ/Dokumen PKPT)

Malang, NU Online Jatim

Pimpinan Anak Komisariat Perguruan Tinggi (PAKPT) berada di bawah naungan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. PAKPT sudah beberapa tahun berdiri merawat kader hingga tataran jurusan di kampus.


Demisioner Ketua PKPT IPNU UIN Malang, Alif Saida menceritakan pernah mengalami ketika masa-masa belum adanya dan sesudah adanya PAKPT.


"Dulu setiap diklat itu ada ratusan mahasiswa-mahasiswi untuk mengikuti Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) atau Latihan Kader Muda (Lakmud). Tetapi yang tersisa cuma beberapa orang, tidak sampai 20 an cuma segelintir yang bertahan," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (19/06/2023).


Menurutnya, problem seperti itu sudah bertahun-tahun sehingga ramai ketika saat pengkaderan. Dan pada waktu itu, senior-senior menginisiasi bagaimana jika adanya PAKPT. agar di setiap fakultas ada kader-kader yang terkoordinir dengan baik. 


Pemuda asal Lampung ini sempat juga mendapat amanah yang saat itu penamaan masih Pimpinan Fakultas Perguruan Tinggi (PFPT) IPNU-IPPNU. Karena pada tahun 2017 belum adanya regulasi maupun peraturan perihal PAKPT.


Dijelaskan, pada saat itu Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Kota Malang ikut merespon hingga ada satu forum berdiskusi santai membahas masalah pengkaderan. Masuk ranah IPNU-IPPNU di kampus bukan hanya anak-anak santri atau anaknya orang NU saja, melainkan juga ada teman-teman yang umum. Ketika tidak ada syiar besar-besaran, akan sulit dan tidak mengetahui ada organisasi dengan trilogi 'Belajar, Berjuang dan Bertaqwa'.


"Semangatnya bukan apa-apa dan bukan soal uang banyak. Meskipun anggotanya banyak ya tetap jika ada kegiatan-kegiatan juga urunan. Dari kuantitas kita menjadi semangat sehingga banyak teman, kalau kadernya sedikit mungkin cuma bertemu ahli ngaji dan wirid," paparnya.


Pemuda yang sedang menempuh Magister Pendidikan Bahasa Arab (PBA) semester akhir di UIN Malang ini mengaku, dengan pengkaderan banyak otomatis syiar menjadi terlihat. Ketika seleksi alam banyak dan pengkaderan banyak, otomatis kader yang tersisa juga banyak.


Bahkan dari hari ke hari kader-kader mulai semakin banyak. Hal tersebut menurut santri Pondok Sabilurrosyad Gasek asuhan KH Marzuki Mustamar ini menunjukkan adanya kebermanfaatan. Dampak tersebut terasa antara satu sama lain kader satu fakultas saling menguatkan.


"Kami rasakan bahwa PAKPT sangat membantu sekali, menjaga kader sedemikian banyak. Sehingga kehadiran PAKPT ini menurut kami ketika itu sangat perlu, meskipun ketika itu belum belum ada aturannya," tandasnya.


Malang Raya Terbaru