• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Matraman

HAJI

Alissa Wahid Tegaskan Pentingnya Pembimbing Ibadah Haji Perempuan

Alissa Wahid Tegaskan Pentingnya Pembimbing Ibadah Haji Perempuan
Alissa Wahid. (Foto: NOJ/Anwar)
Alissa Wahid. (Foto: NOJ/Anwar)

Pacitan, NU Online Jatim

Anggota Amirul Hajj, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid mengatakan, pentingnya keberadaan para pembimbing ibadah perempuan untuk merespons persoalan haji yang dihadapi jamaah perempuan. Pasalnya, jumlah jamaah haji perempuan terus meningkat setiap tahunnya.

 

"Selama ini banyak yang belum paham, bingung sendiri terus malu mau tanya karena pembimbingnya laki-laki," ujarnya, Jumat (23/06/2023).

 

Putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menyampaikan, dengan adanya pembimbing ibadah perempuan maka jamaah akan lebih dekat dan mudah bertanya hal-hal yang menyangkut persoalan haji. 

 

"Jadinya jamaahnya kenal dengan pembimbingnya. Tidak jauh-jauh tanya ke anaknya sampai ke Indonesia," jelasnya. 

 

Lebih lanjut, Alissa yang pada tahun lalu bertugas sebagai anggota monitoring dan evaluasi (Monev) mengaku sempat menyampaikan ke pembimbing ibadah laki-laki mengenai persoalan ini. Namun, para pembimbing laki-laki menyatakan tidak ada masalah dengan jamaah perempuan.

 

"Memang itu tantangan juga karena pembimbing itu kan harus tenaga serbaguna diasumsikan kalau laki-laki lebih kuat," imbuhnya.

 

Melihat hal tersebut, Alissa mengaku telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Rekomendasinya adalah menambah jumlah pembimbing ibadah perempuan.

 

"Jumlah jemaah haji perempuan kan lebih banyak dibandingkan jamaah laki-laki," terangnya.

 

Menurutnya, jumlah pembimbing ibadah haji perempuan sebaiknya disesuaikan dengan jumlah jemaahnya.

 

"Tahun lalu jumlahnya hanya 10 persen, sekarang sudah meningkat hampir 50 persen. Kalau dulu 10 persen sekarang sudah ditambah. Kalau menurut saya disesuaikan dengan proporsi jamaah hajinya. Kalau jemaah haji perempuannya 52 persen berarti 52 persen dari pembimbing ibadah hajinya harusnya juga perempuan," tandasnya.


Matraman Terbaru