Matraman

Alumni Pondok Tremas Pacitan Manfaatkan TikTok untuk Tambah Penghasilan

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 10:00 WIB

Alumni Pondok Tremas Pacitan Manfaatkan TikTok untuk Tambah Penghasilan

Didik Winarno, alumni Pondok Tremas Pacitan menunjukkan produk unggulannya. (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)

Pacitan, NU Online Jatim

Alumni Perguruan Islam Pondok Tremas, Arjosari, Pacitan, Didik Winarno (39) berhasil membuktikan bahwa platform digital seperti TikTok dapat menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Meski awalnya termotivasi oleh kebutuhan ekonomi, kini ia telah menjadikan TikTok sebagai sumber penghasilan utama.


Ia mengaku memulai bisnis TikTok Affiliate saat usianya sudah melewati 30 tahun, saat peluang kerja di instansi sudah mulai terbatas. Walaupun sempat ada keraguan, akan tetapi bisa terobati ketika terus mencoba dan membuahkan hasil.


“Awalnya saya ragu, tapi setelah mencoba dan berhasil, saya teruskan,” ujarnya saat ditemui NU Online Jatim, Jum’at (11/10/2024).


Menurutnya, tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis ini adalah konsistensi dalam membuat konten dan mengikuti perkembangan algoritma TikTok. Dirinya juga juga menekankan pentingnya mengikuti aturan TikTok agar akun tidak terkena pelanggaran.


“Kuncinya adalah terus belajar dan mencoba strategi baru, jangan terlalu berlebihan dalam mempromosikan produk. Kita harus jujur dan transparan kepada followers,” ujarnya.


Ia menyebut, sebenarnya tidak ada strategi khusus untuk meningkatkan penghasilan melalui TikTok. Kreator harus mencoba dan menerapkan strategi-strategi yang baru agar mendapatkan engagement yang baik.


“Misalkan hari ini pakai ini, kok ternyata views-nya mentok dan tidak dapat penjualan. Maka perlu dipelajari lagi apa yang kurang, begitu juga seterusnya,” jelasnya.


Keberhasilan alumni Pondok Tremas tahun 2006 ini membuktikan bahwa platform digital seperti TikTok dapat menjadi sarana untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan fitur TikTok Affiliate, UMKM juga dapat memasarkan produknya secara lebih luas.


Didik juga berusaha menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. Ia berharap, kisah suksesnya dapat menginspirasi santri Pondok Tremas dan generasi muda lainnya untuk memanfaatkan teknologi demi meraih kemandirian ekonomi.


“Pesan saya, jangan mudah menyerah. Terus belajar dan jangan takut untuk mencoba hal baru,” pungkasnya.