Ponorogo, NU Online Jatim
Memeriahkan hari lahir ke-99 Nahdlatul Ulama, Pengurus Cabang (PC) Aswaja NU Center Ponorogo menyelenggarakan Pelatihan Kader Muda atau Dermuda Nahdlatul Ulama. Kegiatan dipusatkan di aula Aswaja Centre Institut Agama Islam Sunan Giri (Insuri) Sabtu hingga Ahad (19-20/02/2022).
Pelatihan Dermuda NU ini merupakan bagian dari kegiatan harakah Aswaja yang dikhususkan untuk kawula muda atau generasi milenial. Delegasinya diambil dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) serta Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama atau KMNU se-Kabupaten Ponorogo.
"Kaum muda ini merupakan generasi milenial yang punya kekuatan jempol dan jari dan kekuatan online. Sehingga kaum muda di sini bergerak dan di sana bergerak. Dalam artian tidak ada batasannya," kata Kiai Iswahyudi, Ketua Pelaksana Dermuda NU Ponorogo.
Aswaja NU Centre memandang bahwa salah satu tantangan yang menjadi perhatian adalah terkait pemahaman ideologi Ahlussunah Waljama’ah dalam masyarakat.
“Harakah Aswaja ini diharapkan mampu menjadi upaya dalam menggerakkan Aswaja NU di Ponorogo. Yang setidaknya memiliki tiga sasaran NU yakni pengajar, kader muda serta orang tua," ujar dia.
Kiai Miftahul Huda dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ponorogo mendukung terlaksananya kegiatan ini. Apalagi dalam praktiknya semakin banyak kalangan muda yang memperkuat Aswaja an-Nahdliyah.
"Kami memberikan apresiasi yang luar biasa atas terselenggaranya acara ini,” katanya.
Apalagi Aswaja NU Centre Ponorogo mampu menghasilkan perkumpulan guru NU dan sekarang dapat mengajak anak muda. Belum lagi kegiatan yang ditujukan kepada orang tua, lanjutnya.
Dirinya juga menjelaskan tantangan yang dihadapi NU saat ini sangatlah kompleks. Karena itu yang harus diwaspadai adalah bagaimana beragam hal tersebut dapat ditanggulangi dengan baik.
"Karena ada banyak tantangan luar biasa yang menghadang. Dan Aswaja menjadi salah satu kunci utama sebagai tameng dan menjawab tantangan zaman, termasuk NKRI harga mati," pungkasnya.
Penulis: Arisel
