• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Matraman

HAJI

Beberapa Kesunahan saat Pulang Haji dalam Turots

Beberapa Kesunahan saat Pulang Haji dalam Turots
Suasana jamaah haji Indonesia selepas turun dari kendaraan. (Foto: NOJ/Instagram @kantorurusanhaji)
Suasana jamaah haji Indonesia selepas turun dari kendaraan. (Foto: NOJ/Instagram @kantorurusanhaji)

Trenggalek, NU Online Jatim

Puncak haji telah selesa dilaksanakan. Beberapa kelompok terbang (kloter) mulai kembali ke tanah air. Berikut kesunnahan orang yang pulang haji.

 

Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jatim, Agus H Zahro Wardi mengulas kesunnahan bagi orang sepulang haji seperti apa yang diajarkan oleh Rasulullah maupun para sahabat. Pertama adalah jika masuk di desa tempat tinggal sunnah untuk berdoa.

 

"Doa macam-macam, intinya adalah meminta kepada Allah agar desa dan penduduknya diberi berkah, kebaikan dan dijauhkan dari hal-hal yang tidak bagus," ungkap Agus H Zahro Wardi saat dihubungi, Selasa (04/07/2023).

 

Kiai yang juga anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUlI) Jatim ini mengungkapkan kesunnahan kedua ialah diusahakan sampai di rumah tidak malam. Akan tetapi, karena terikat dengan jadwal penerbangan dan kedatangan kloter, terkadang jamaah tidak bisa memilih.

 

"Namun demikian kalau ada pilihan atau bisa dikondisikan ini baik untuk sampai di rumah pagi atau siang," ujarnya.

 

Gus Zahro menambahkan kesunnahan berikutnya ialah melakukan shalat dua rakaat di masjid terdekat. Menurutnya, kesunnahan ini memang diajarkan oleh Rasulullah, bisa sekaligus niat tahiyatul masjid dan shalat mutlak.

 

"Namun demikian kalau berteoatan dengan Dhuha, bisa juga Shalat Dhuha dan sebagainya. Jadi tidak harus shalat sunnah mutlak," bebernya.

 

Keempat, bagi jamaah haji saat masuk rumah juga ada doa. Doa yang dibaca meniatkan untuk taubatan nasuha selama di tanah suci. “Serta diterima oleh Allah dan dijadikan kehidupannya yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

 

Kelima, Gus Zahro menambahkan disunnahkan lagi membawa oleh-oleh sebagaimana di dalam kitab-kitab turost. Hal ini selaras dengan tradisi jamaah Indonesia yang gemar membawa oleh-oleh meskipun itu bukan sekadar adat atau kepantasan melainkan juga sunnah. 

 

"Di dalam Kitab Qulyubi juga dijelaskan secara gamblang di antara yang sangat dianjurkan orang pulang haji ini mendoakan kepada para zairin (orang yang datang bersilaturahmi)," ujarnya.

 

Kiai muda yang juga sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia Trenggalek ini mengatakan dianjurkan bahkan orang yang datang sekalipun tidak meminta doa, tetap sunnah mendoakan.

 

Selain itu yang tak kalah penting, saat berada di kediaman orang sepulang haji. Tamu seyogyanya meminum sajian air zamzam yang diberikan. Lantaran, air zamzam memiliki keberkahan seperti dalam keterangan hadist-hadist Rasulullah. 

 

"Barokahnya itu luar biasa banyak, keistimewaan air zamzam di antaranya adalah hadist Rasulullah bahwa air zam-zam itu bisa digunakan untuk kebaikan apa saja sesuai dengan niat air zamzam itu diminum," tandasnya.


Matraman Terbaru