DBD Mulai Merebak, Banser dan LPBINU Ponorogo Lakukan Fogging

Ponorogo, NU Online Jatim 

Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Ponorogo bersama Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Ponorogo merespons cepat terhadap laporan masyarakat terkait meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa titik di Ponorogo, dengan melakukan fogging di sejumlah wilayah rawan DBD pada Sabtu, (04/01/2025).

 

Ketua PC LPBI NU Ponorogo, Khusnul Habib, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meminimalkan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

 

 “Fogging ini adalah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari risiko wabah DBD, khususnya di wilayah-wilayah yang melaporkan adanya kasus baru,” ujarnya.

 

Lokasi yang menjadi sasaran fogging kali ini meliputi Pondok Pesantren Hudatul Muna, Dusun Jenes, Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo dan lingkungan sekitarnya. Termasuk area perumahan dan fasilitas umum.

 

"Pengasapan ini juga diiringi edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan langkah-langkah 3M atau menguras, menutup, dan mengubur untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk.

 

Lebih lanjut, Suratno Koordinator Lapangan Aksi Brantas DBD mengungkapkan, Banser bersama PC LPBINU Ponorogo membuka layanan fogging bagi masyarakat, lembaga, atau instansi yang membutuhkan di wilayahnya dengan menghubungi call center di nomor 0812-3223-0893.

 

"Kami siap membantu masyarakat kapan pun dibutuhkan. Jika ada permintaan fogging, silakan menghubungi call center kami Rudi Jareto di nomor 0812-3223-0893 untuk koordinasi lebih lanjut," terangnya.

 

Kegiatan ini tentunya mendapat apresiasi dari masyarakat setempat, salah satunya Angga yang menyampaikan rasa terima kasih atas diadakannya fogging di tengah musim penghujan.

 

“Kami sangat bersyukur atas perhatian Banser dan LPBINU dengan adanya fogging ini, kami merasa lebih tenang, terutama di musim penghujan seperti sekarang,” ujarnya.

 

Penulis: Adika Bagus