• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Gus Amak Pacitan: Sejatinya Orang Berilmu Kedepankan Adab dan Etika

Gus Amak Pacitan: Sejatinya Orang Berilmu Kedepankan Adab dan Etika
Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, KH Hammad Al-Alim Harist Dimyathi atau Gus Amak (pegang mik) di halaman gedung vokasional pondok setempat, Kamis (12/01/2023). (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)
Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, KH Hammad Al-Alim Harist Dimyathi atau Gus Amak (pegang mik) di halaman gedung vokasional pondok setempat, Kamis (12/01/2023). (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)

Pacitan, NU Online Jatim

Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, KH Hammad Al-Alim Harist Dimyathi atau Gus Amak mengatakan, saat ini banyak orang yang baru mempunyai sedikit ilmu tetapi sudah sombong. Menurutnya, sejatinya orang yang berilmu adalah yang mampu mengedepankan adab dan etika.


“Sekarang orang yang ilmunya baru seukuran sebutir padi  saja sudah merasa dirinya menjadi orang hebat. Orang yang baru mengislamkan satu orang saja tetapi sudah memberi tahu masyarakat bangsa Indonesia,” katanya.


Penegasan tersebut disampaikan saat acara Doa Bersama dan Mujahadah Dies Maulidiyah Ma'had Aly Al-Tarmasi ke-15 bersama keluarga besar Perguruan Islam Pondok Tremas dan Masyarakat Desa Tremas di halaman gedung vokasional pondok setempat, Kamis (12/01/2023).


Dirinya menceritakan, zaman dahulu Kiai Umar Syahid atau dikenal dengan Mbah Umar Tumbu Pacitan pernah mengislamkan ribuan orang, akan tetapi banyak yang tidak mengetahuinya. “Karena memang dahulu Mbah Umar tidak ingin dikenal oleh masyarakat,” terangnya.


Menurutnya, semua wiridan itu hebat, secara tidak langsung kalimat itu merupakan pengakuan manusia yang selalu lemah di hadapan Allah SWT.


“Orang yang paling hebat adalah orang yang selalu mengatakan La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin di setiap waktunya,” paparnya.


Dijelaskan, jika ada profesor yang berilmu tinggi dan selalu mengamalkan wirid itu, maka ia akan mendapatkan keistimewaan dan kecintaan dari Allah SWT.  Akan tetapi, sekarang banyak orang memiliki gelar tinggi, namun gemar melakukan tindakan tercela.


“Sekarang itu aneh, gelar doktor kok suka mencuri dan ghasab. Jikalau mereka sudah di hadapan Allah SWT dan tiada artinya gelar itu lagi,” tandasnya.


Matraman Terbaru