• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Matraman

Gus Dur di Mata Najwa Shihab

Gus Dur di Mata Najwa Shihab
Najwa Shihab. (Foto: NOJ/ Hafid)
Najwa Shihab. (Foto: NOJ/ Hafid)

Nganjuk, NU Online Jatim

Najwa Shihab menyebut ada banyak pelajaran yang dapat digali dari sosok Presiden RI keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Baik persoalan demokrasi, toleransi, juga soal politik sebagai teka-teki.

 

Hal itu disampaikan Najwa Shihab melalui video testimoni dalam Haul ke-12 Gus Dur pada Kamis (30/12/2021). 

 

“Gus Dur seorang pelintas batas, berbagai sekat ia terabas. Ia tak bisa dimasukkan ke dalam kategori, sebab kiprahnya melintasi berbagai teritori. Dia juga seorang kiai sekaligus politisi, seorang penulis sekaligus aktivis,” kata Najwa dengan intonasi puitis.

 

Gus Dur dalam pandangan putri kedua H Muhammad Quraish Shihab ini adalah figur yang memberi pelajaran kepada manusia agar tidak mencurahkan seluruh fokusnya terhadap identitas dan kekuasaan. Menurutnya, komitmennya tidak berkurang bahkan saat Gus Dur menjadi presiden.

 

“Kaum minoritas diangkatnya secara terhormat, dilumerkannya berbagai prasangka yang menyekat. Akibatnya, Gus Dur sering dihinggapi praduga, padahal dia yang cairkan banyak prasangka,” kata alumnus Universitas Indonesia itu.

 

Gus Dur, lanjut Najwa, adalah orang yang bisa santai menghadapi tekanan, sebab jabatan baginya bukanlah tujuan. Sebelum lawan mencemooh dan mengejeknya, Gus Dur lebih dulu mentertawakan dirinya.

 

“Humor menjadi jalan pembebasan dari kuasa bujuk rayu yang menjerumuskan. Dengan begitu Gus Dur jadi amat berbobot, begitu saja kok repot,” pungkasnya.

 

Rangkaian peringatan Haul Gus Dur digelar oleh keluarga dan turut dimeriahkan oleh sejumlah tokoh nasional secara hybrid. Acara digelar di beberapa titik, di antaranya di kediaman keluarga Gus Dur di Ciganjur Jakarta Selatan, Pesantren Tebuireng Jombang, dan Jerman.

  

Kegiatan diisi degan doa bersama, tausiyah, pagelaran musik dan shalawat, testimoni sejumlah duta besar, tokoh nasional, pemuka agama, sahabat Gus Dur, dan seniman Nusantara.


Editor:

Matraman Terbaru