Matraman

Ketua Fatayat NU di Pacitan Ajak Tingkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadhan

Selasa, 18 Maret 2025 | 13:00 WIB

Ketua Fatayat NU di Pacitan Ajak Tingkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadhan

Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Hj Hanik Nur Kholida. (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)

Pacitan, NU Online Jatim

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Hj Hanik Nur Kholida mengajak perempuan muslimah untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum meningkatkan kualitas ibadah dan peran sosial. Menurutnya, perempuan memiliki beberapa kedudukan penting dalam Islam yang harus dijalankan secara seimbang.


Hal ini disampaikannya dalam acara ‘Kultum Ramadhan’ oleh Fatayat NU Pacitan yang dikutip dari kanal YouTube Fatayat Pacitan Official Channel, Senin (17/03/2025).


"Kita sebagai perempuan memiliki kedudukan atau posisi, ada beberapa kedudukan atau posisi kita sebagai muslimah. Yang pertama adalah muslimah sebagai hamba Allah, kedua muslimah sebagai seorang anak, ketiga muslimah sebagai seorang ibu, keempat muslimah sebagai seorang istri, dan kelima adalah muslimah sebagai anggota masyarakat," ujarnya.


Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia). Ia menyebut, ibadah mahdhah seperti shalat dan zakat harus diimbangi dengan akhlak yang baik dalam berinteraksi dengan sesama, seperti menjaga lisan dari ghibah dan fitnah.


"Jangan sampai ketika hablum minallah-nya sudah bagus, shalatnya sudah tertib, kemudian ibadah-ibadah yang lainnya sudah taat, mempengaruhi hubungan kita kepada manusianya kurang bagus. Contohnya kita tidak akur dengan tetangga, kemudian lisan kita masih kita gunakan untuk ghibah, mungkin kita terus kemudian untuk menjelek-jelekkan orang lain, memfitnah, ataupun belum bisa menjaga aib orang lain dan sebagainya," terangnya.


Pengasuh Pondok Pesantren Al Fattah Kikil itu,juga mengingatkan tentang pentingnya peran perempuan sebagai anak, istri, ibu, dan anggota masyarakat. Ia mencontohkan kisah Fatimah Az-Zahra dan Ummu Mutia untuk menggambarkan bagaimana seorang istri harus taat dan berbakti kepada suami.


"Jadi ada kisah yaitu Fatimah Zahra putri Rasulullah itu bertanya kepada Rasulullah: Ya Rasulullah, siapakah perempuan pertama wanita pertama yang masuk ke surga? Kemudian Rasulullah menjawab: Wanita pertama yang masuk ke surga selain Ummul Mukminin yaitu Ummu Mutia," kisahnya.


Pihaknya menjelaskan, peran ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, dan pentingnya menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat bagi orang lain. Dirinya berharap, perempuan muslimah dapat menjalankan peran dan kedudukan mereka dengan baik di bulan Ramadhan ini, sehingga dapat meraih ridha Allah SWT.


"Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Jadi kita sebagai muslimah sebaiknya memperhatikan diri kita di masyarakat. Jadi kita tetap menjunjung tinggi wanita dan bermanfaat untuk orang lain," tutupnya.