• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Matraman

Kiai Hammam Pacitan Ungkap Balasan Orang yang Berbahagia Sambut Ramadhan

Kiai Hammam Pacitan Ungkap Balasan Orang yang Berbahagia Sambut Ramadhan
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, Kiai Hammam Fathulloh HB. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar)
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, Kiai Hammam Fathulloh HB. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar)

Pacitan, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Arjosari, Pacitan, Kiai Hammam Fathulloh HB menyampaikan barang siapa yang berbahagia dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka.

 

“Alhamdulillah tidak terasa kita semuanya telah berada di Bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Bulan dimana pahala oleh Allah dilipatgandakan. Barang siapa berbahagia dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka,” ujarnya dalam tayangan Youtube Ashabussinema, Selasa (12/03/2024).

 

Menurutnya, maksud kalimat ‘Fariha’  dalam hadist tersebut bisa berarti senang atau cinta. Sedangkan konsep cinta sendiri bukan hanya terletak pada lisan saja, akan tetapi bagaimana membuktikan perasaan cinta tersebut. Maka, barang siapa yang senang masuknya bulan Ramadhan tentu memiliki konsekuensi yang melekat atas perasaan senang tersebut.

 

“Apa konsekuensinya? ketika kita senang dengan masuknya bulan Ramadhan, maka kita sudah seyogyanya untuk senantiasa meningkatkan amal ibadah kita, sholat, qiroatul qur’an, shodaqoh dan amaliah yang baik di bulan Ramadhan,” imbuhnya.

 

Penata musik mars Gerakan Nasional Ayo Mondok itu menjelaskan, setelah melaksanakan beberapa konsekuensi di bulan Ramadhan kemudian baru mendapatkan ‘harroma Allahu jasadahu 'alan niron’.



“Setelah itu (konsekuensi) kita laksanakan, maka Allah akan mengharamkan jasad kita dari api neraka. Terlebih bulan Ramadhan ini didahului oleh dua bulan yang begitu agung, pertama adalah bulan Rajab dan bulan Sya’ban,” terangnya.

 

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Pacitan itu mengatakan, bulan Rajab ada peristiwa Isra’ Mi'raj, ada perintah sholat di dalamnya. Shalat ini adalah sarana untuk komunikasi kepada Allah. Kemudian yang kedua adalah bulan Sya'ban, dimana bulan ini Allah SWT menurunkan wahyu ‘Innallaha Wa Malaikatahu Yusholluna Alan Nabi’. Ayat sholawat ini turun di bulan Sya'ban.

 

“Untuk itu, kita sudah seharusnya di bulan Ramadhan ini kita tingkatkan sholat kita, baik itu yang wajib maupun shalat sunah lainnya seperti sholat tarawih dan juga sholat witir serta shalat sunah yang lain. Kemudian kita juga harus perbanyak dengan membaca Al-Qur’an, membaca sholawat dan amal sholih lainnya,” tandasnya.


Matraman Terbaru