• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Matraman

Kiai Ma’ruf Dorong Jatim Optimalkan Potensi Ekspor Pisang

Kiai Ma’ruf Dorong Jatim Optimalkan Potensi Ekspor Pisang
Wapres KH Ma'ruf Amin di acara panen pisang di Ponorogo. (Foto: NOJ/Zen Muhammad)
Wapres KH Ma'ruf Amin di acara panen pisang di Ponorogo. (Foto: NOJ/Zen Muhammad)

Ponorogo, NU Online Jatim

Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin mendorong Provinsi Jawa Timur agar terus meningkatkan produksi pisang agar mampu mendongkrak pasar ekspor. Sejauh ini, produksi pisang di Jatim cukup signifikan, menguasai sepertiga pangsa pasar pisang nasional.


Hal itu disampaikan Kiai Ma’ruf Amin saat hadir di acara panen perdana pisang Cavendish di Desa Pulung, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (30/03/2022). Menurutnya, peluang Indonesia, khususnya, Jatim di sektor itu sangat besar karena sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah.


Salah satunya, lanjut dia, produksi pisang yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Pisang memiliki cita rasa beragam dan bisa dikelola menjadi berbagai macam olahan makanan. "Ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk terus meningkatkan produksi baik dari kuantitas, kontinyuitas dan kualitas," kata Kiai Ma'ruf.


Menurutnya, produksi pisang meningkat dari tahun-tahun. Di tahun 2020, lebih dari delapan juta ton dengan volume ekspor mencapai 5.500 ton pada Mei 2021 dan menjadi yang terbesar kedua setelah buah manggis. "Saya menyambut baik inisiasi program ini. Semoga sebagai jembatan untuk ekspor pisang dan meningkatkan pendapatan petani pisang," ucapnya.


Kiai Ma'ruf menuturkan, ada utusan dari Saudi yang mengatakan bahwa senang sekali datang ke Indonesia karena buah-buahannya banyak ragamnya. "Saya bilang, Indonesia itu pisang saja punya banyak sekali. Saya menemukan di Papua Barat saja, di satu provinsi ada 125 jenis pisang. Artinya, kalau se-Indonesia itu bisa ribuan jenis pisang. Ini kekayaan alam kita Indonesia," ungkapnya.


Seiring dengan gerakan diversifikasi pangan, Kenyang Tidak Harus Makan Nasi, Kiai Ma'ruf menyebut semboyan itu betul. Karena Kenyang tidak harus makan nasi. Dengan semboyan itu maka pangsa pasar pisang di dalam negeri akan semakin potensial.


"Sebagai perbandingan ini, dua buah pisang itu setara dengan satu porsi nasi seberat 100 gram. Jadi sebenarnya kalau Bapak/Ibu makan dua buah pisang, itu artinya sudah cukup mengenyangkan, untuk mengganti satu porsi nasi. Jadi, makan dua pisang tidak perlu makan nasi. Tapi biasanya kita makan nasi iya, juga pisang iya. Itu sudah berlebihan," jelasnya.


Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan bahwa Provinsi Jatim menjadi daerah penghasil pisang terbesar di Indonesia pada 2020, dengan total lebih dari 2,6 juta ton atau sebesar 32 persen dari produksi pisang nasional. "Jawa Timur terus berupaya meningkatkan produksi, baik dari segi kuantitas, kontinuitas, maupun juga kualitas," katanya.  


Sejalan dengan hal tersebut, Pemprov Jatim turut mendorong pelaksanaan Program Pengembangan hortikultura berorientasi ekspor untuk mensubstitusi impor produk hortikultura dan meningkatkan pemerataan ekonomi di daerah.


"Data eksportasi komoditas pertanian di Jawa Timur selama 15 hari (16 - 30 Desember 2021), volume ekspor mencapai 142.275 ton dengan nilai 2,71 triliun antara lain terdiri atas nilai ekspor komoditas hortikultura Rp 297 miliar atau 10,96 % dari total ekspor," jelas Khofifah.


"Kabupaten tertinggi produksi pisang di Jatim secara berurutan berada di kabupaten Malang, Pasuruan,  Lamongan, Banyuwangi, Lumajang, dan Ponorogo," tandas Khofifah.


Menurutnya, seiring dengan masifnya kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan swasta, dan petani, menjadi solusi yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kontinuitas produk pisang cavendish sehingga dapat memenuhi kebutuhan baik bagi pasar lokal maupun pasar global.


Matraman Terbaru