• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Matraman

Ngaji Bareng NU Nganjuk Bahas Peluang dan Tantangan Industrialisasi

Ngaji Bareng NU Nganjuk Bahas Peluang dan Tantangan Industrialisasi
Kegiatan Ngaji Industri oleh PCNU Nganjuk bersama warga. (Foto: NOJ/ Haafidh NS Yusuf)
Kegiatan Ngaji Industri oleh PCNU Nganjuk bersama warga. (Foto: NOJ/ Haafidh NS Yusuf)

Nganjuk, NU Online Jatim
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk menggelar Ngaji Industri bertajuk ‘Industri dan Peluang Sosial Ekonomi’ pada Sabtu (25/06/2022). Kegiatan itu dipusatkan di Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Rejoso, Nganjuk.


Kegiatan tersebut merupakan buah kerja sama antara Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU), Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Kabupaten Nganjuk, dan MWCNU setempat.


“Ini adalah sebuah program untuk mendampingi jamiyah dan warga NU yang berada di kawasan industri,” ungkap Sekretaris PCNU Nganjuk, M Ali Anwar kepada NU Online Jatim.


Ali Anwar menyebutkan, terdapat sembilan MWCNU yang berada di kawasan industry. Yakni, MWCNU Bagor, Rejoso, Ngluyu, Lengkong, Jatikalen, Patianrowo, Baron, Gondang, dan Sukomoro.


Menurutnya, salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan masyarakat adalah industrialisasi. Karena gerakan industrialisasi ini dibutuhkan untuk mentransformasi masyarakat agraris ke arah masyarakat industri yang maju dan modern.


“Oleh karena adanya perubahan itu, maka MWCNU di kawasan tersebut harus didampingi untuk melakukan respons terhadap sisi perubahan yang ada sehingga bernilai positif,” terang Dekan Fakultas Ushuludin Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Diponegoro ini.


Menurut Ali Anwar, Nahdlatul Ulama memiliki tanggung jawab terhadap proses perubahan yang ada dengan memberikan kontribusi dan solusi jawaban terhadap kebutuhan perubahan tersebut. Hal itu menjadi implementasi bahwa Islam menyelesaikan semua problematika.


“Tidak hanya persoalan klasik atau persoalan tradisional, tapi juga persoalan-persoalan modern,” tegas Ali Anwar.


Pendampingan dalam bentuk kajian ini, lanjutnya, akan dilakukan secara bertahap setiap dua pekan sekali dengan tema yang disesuaikan. “Maka, ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus dan warga NU yang berada di lingkungan industri,” ungkapnya.


Sementara itu, Ketua Lakpesdam NU Nganjuk, Edi Wiyono berharap melalui kegiatan itu dapat membangun kesadaran bersama, khususnya Nahdliyin, akan keberadaan industri yang memiliki nilai peluang dan tantangan, serta harus direspons secara bijaksana.


Ia pun meminta kepada berbagai pihak yang berkepentingan, baik pemerintah, industri maupun lembaga lainnya, agar dapat bersinergi serta menjaga iklim kebersamaan yang dapat meningkatkan perekonomian umat.


“Harapan kami juga adanya industri tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan kelayakan penghargaan kepada para buruh,” pungkasnya.


Matraman Terbaru