Ngaji Kebangsaan, Gus Muwaffiq Sampaikan Ini ke Mahasiswa UIN SATU Tulungagung
Selasa, 16 November 2021 | 23:00 WIB

Muwaffiq Yogyakarta saat jadi narasumber Ngaji Kebangsaan UIN SATU Tulungagung. (Foto: NOJ/Yulia NH)
Yulia Novita Hanum
Kontributor
Tulungagung, NU Online Jatim
KH Ahmad Muwaffiq atau lebih di kenal dengan Gus Muwaffiq dari Yogyakarta hadir sebagai narasumber ngaji kebangsaan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung dalam rangkaian kegiatan Pekan Seni Kreativitas Mahasiswa (PSKM) di Lapangan Utama Kampus, Senin (15/11/2021).
Acara bertajuk ‘Menuju Indonesia Penuh Toleransi’ ini dijelaskan oleh Gus Muwaffiq bahwa, hari toleransi adalah sebuah hari yang digagas oleh masyarakat internasional. “Kita termasuk harus mengamini dan mengikuti hari itu, kalau yang digagas oleh orang Eropa, maka dasarnya akan berbeda,” ujarnya.
Menurutnya, dasar dari toleransi adalah humanisme. Humanisme menuduh bahwa agama itu intoleran.
“Pertanyaannya, lantas kita bisa menjadi masyarakat yang toleran ini sesungguhnya dasar humanisme atau kita punya dasar sendiri, yaitu dasar agama?,” katanya dengan nada tanya.
Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengingatkan bahwa, yang selalu disampaikannya adalah waja'alnakum syu'uban waqaba ila lita'arafu dan itu kalamullah.
“Jadi setiap mereka berbicara tentang toleransi, kerukunan, dan kebebasan sebenarnya jawabannya tidak berangkat dari yg mereka bayangkan,” terangnya.
Lebih lanjut, menurut Gus Muwaffiq, ada produk yang namanya pasar agama, di kenal sebagai black market religion, yaitu produk pasar gelap agama. Produknya itu banyak sekali yang menerima, bahkan menjadi ideologi sampai akhirnya yang makan produk itu hancur semua bangsanya.
“Produk itu misalnya khilafah ‘Ala Taqiyuddin Al-Nabhani, khilafah tahririyah yang di klaim sebagai ‘Ala Minhajul Rasul sebagai alamatus sa’ah. Di berbagai negara, produk ini laku keras dan siapapun yang makan produk ini pasti keselak atau bangsanya remuk,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
4
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
5
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
6
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua