• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

MUSKERWIL NU JATIM

NU Jatim Sikapi Politik 2024 Harus Kedepankan Akhlakul Karimah

NU Jatim Sikapi Politik 2024 Harus Kedepankan Akhlakul Karimah
Sidang Pleno Muskerwil NU Jatim. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)
Sidang Pleno Muskerwil NU Jatim. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Nganjuk, NU Online Jatim
Tidak lama lagi Indonesia memasuki tahun politik 2024, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) membahas sikap yang akan diambil yaitu politik kebangsaan. NU Jatim tidak lagi menerapkan politik personalitas maupun politik identitas.


"Menghadapi tahun politik Pilihan legislatif (Pileg), Pilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan kepala daerah, PWNU Jatim agar membuat edaran atau arahan yang berisikan antara lain berpolitik bagi NU merupakan keharusan dengan berpedoman kepada politik kebangsaan bukan personality," ujar salah satu Wakil Katib PWNU Jatim, KH Romadlon Khotib, Ahad (25/12/2022).


Kiai Khotib melanjutkan, keputusan Komisi Rekomendasi Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) NU Jatim yaitu dalam berpolitik warga NU harus mengedepankan akhlakul karimah. Menguatkan akidah NKRI Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


“NU Jatim melarang keras penggunaan atribut dan simbol-simbol NU untuk kepentingan kampanye. Kampanye politik identitas tidak diperbolehkan baik melalui media massa baliho pamflet maupun edaran,” terangnya.


NU Jatim melarang penggunaan kantor-kantor NU sebagai sarana kampanye. Selanjutnya, memberi batasan atau tata cara bagi pengurus NU yang menjadi kontestan peserta pemilu tim sukses juru kampanye maupun fasilitator agar tidak terjadi kesalahan berorganisasi dan berpolitik.


“Susunan lengkap akan diserahkan melalui edaran yang akan dibagikan nanti dikemudian hari. Saya harap bisa diedarkan dan mendapat tindak lanjut ke masing-masing pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU),” jelasnya.


Kiai Khotib mengaku tidak memungkiri banyak potensi warga NU. Sehingga perlu diatur bagaimana sikap yang harus diambil oleh Nahdliyin. Sebab jika tidak demikian, akan mencoreng citra organisasi dalam gelaran pesta demokrasi.


“PWNU dalam menjalankan program dan sikap, tataran bawah seperti Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) untuk melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan PCNU setempat,” jelasnya.


Tidak berhenti disitu, NU Jatim juga menegaskan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif melaksanakan dan mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini.


“Cara ideal dengan mengedepankan prinsip akhlakul karimah dan menghindarkan caci-maki atau saling olok-mengolok,” tandasnya.


Matraman Terbaru