• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Matraman

Sambut Muharram, Ribuan Nahdliyin di Blitar Ikuti Istighatsah

Sambut Muharram, Ribuan Nahdliyin di Blitar Ikuti Istighatsah
Ribuan Nahdliyin di Blitar ikuti istighatsah dalam menyambut bulan Muharram. (Foto: NOJ/Pransiska Anggraeni)
Ribuan Nahdliyin di Blitar ikuti istighatsah dalam menyambut bulan Muharram. (Foto: NOJ/Pransiska Anggraeni)

Blitar, NU Online Jatim

Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah yang jatuh pada tanggal 19 Juli 2023, ribuan Nahdliyin Blitar ikuti istighatsah dan santunan anak yatim yang digelar oleh Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Selorejo.


Kegiatan bertajuk 'Ukhuwah dan Semarak Ibadah untuk Menggapai Hidup Berkah' tersebut dipusatkan di halaman Kantor Kecamatan Selorejo, Desa/Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Rabu (19/07/2023).


Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Sidodadi, KH Jaelani mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk bermuhasabah diri dalam menyambut tahun baru Hijriyah. Salah satunya dengan melakukan 12 amalan yang dianjurkan dalam bulan Muharram. Di antaranya melakukan shalat, berpuasa, menyambung silaturahim, bersedekah, mandi, memakai celak mata, ziarah kubur maupun ziarah kepada para alim ulama.


Selain itu keutamaan amalan lainnya adalah menjenguk orang sakit, memotong kuku, menambah nafkah untuk keluarga serta membaca surat al-ikhlas sebanyak 1000 kali. Betapa dahsyatnya jika amalan amalan ini dilaksanakan secara istiqamah pada bulan Muharram.


“Kegiatan istighatsah tersebut telah mengamalkan salah satu dari 12 amalan yang dianjurkan, yaitu mendoakan, mengasihi serta memberi santunan kepada anak yatim,” ujarnya.


Kiai Jaelani juga mengajak seluruh Nahdliyin yang hadir agar menjadikan momentum di bulan yang suci, serta bulan yang istimewa tersebut membawa semangat dalam berhijrah serta berjihad di jalan Allah SWT.


Kiai Jaelani menganjurkan agar jamaah mengisi keistimewaan bulan Muharram dengan berpuasa sunah terutama pada hari Tasu’a yang bertepatan pada 9 Muharram, kemudian dilanjutkan dengan puasa Asyura pada 10 Muharram.


"Berbicara tentang puasa di bulan Muharram, waktu yang dianjurkan berikutnya yaitu puasa Ayyamul bidh yang dilaksanakan pada tanggal 13 sampai 15 Muharram,” jelasnya.


Dirinya menyebut, meski puasa di bulan Muharram hukumnya sunah, amalan tersebut banyak dikerjakan dan paling utama dikerjakan setelah puasa di bulan Ramadhan lantaran banyak sekali keutamaan di dalamnya.


"Dengan begitu sangat dianjurkan untuk melakukan amalan baik sebagai bentuk muhasabah diri untuk melebur dosa yang dilakukan di tahun sebelumnya, dan mari raih keberkahan dalam mengawali tahun baru Islam ini," tandasnya.


Matraman Terbaru