• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Yusril, Ketua IPNU Trenggalek Dulu Dipaksa Sekarang Panggilan Jiwa

Yusril, Ketua IPNU Trenggalek Dulu Dipaksa Sekarang Panggilan Jiwa
Ketua PC IPNU Trenggalek, Yusril Ridwan. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)
Ketua PC IPNU Trenggalek, Yusril Ridwan. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Trenggalek, NU Online Jatim

Raut wajah semangat tampak dari salah satu kader Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Trenggalek. Berpostur tinggi, tegap dan pembawaan tegas menjadi ciri khas Yusril Ridwan Abdul Malik.

 

Ia baru saja terpilih mengemban amanah baru sebagai Ketua PC IPNU Trenggalek masa khidmat 2023-2025. Siapa sangka, Yusril dahulu masuk pertama di organisasi yang didirikan oleh Prof Dr KH Moh Tolhach Mansoer karena dijebak ikut kemah.

 

Dirinya menceritakan, pada tahun 2016 selepas pindah dari Garut Jawa Barat, menetap di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Yusril diajak kemah oleh Ketua OSIS SMK sekolahnya, berhubung dirinya suka Pramuka, ajakan tersebut disetujui.

 

"Saya diajak kemah oleh Mas Hasan. Lokasinya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Jajar Kecamatan Gandusari. Ternyata memang betul-betul kemah, tapi ternyata Diklatama CBP-KPP IPNU-IPPNU Trenggalek," ujar Yusril, Selasa (06/06/2023).

 

Corp Brigade Pembangunan (CBP) dan Korp Pelajar Putri (KPP) merupakan salah satu lembaga semi otonom dari organisasi IPNU dan IPPNU. Pertama yang ia rasakan kemah saat itu menikmati, namun berganti waktu ke waktu, mulai merasakan sebuah Diklat dengan dijejali berbagai materi. 

 

"Selama di sana 3 hari digembleng materi ke-NU-an, ke-IPNU-IPPNU-an, CBP-KPP. Pertama agak kaget juga, katanya diajak camp, ke tapi kok begini," ujarnya.

 

Pemuda yang sempat menjadi Ketua PAC IPNU Panggul mengaku, belum paham artinya ke-NU-an dan ke-IPNU-IPPNU-an. Singkat cerita, berganti waktu ke waktu mulai kerasan di IPNU-IPPNU, lantaran ketika mengikuti CBP-KPP memiliki jiwa kebersamaan dan jiwa korsa yang sangat tinggi.

 

Berlanjut pada tahun 2017, ia belum mengikuti Makesta, namun mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pelatih (Diklatpel) CBP-KPP IPNU-IPPNU Trenggalek. Pasca diklat, ia kembali ke daerahnya untuk menghidupi organisasi yang memiliki trilogi 'Belajar, Berjuang, Bertaqwa' ini.

 

"Bisa dikatakan mati segan hidup tak mampu. Jadi hanya ada nama Ketua IPNU IPPNU, tetapi tidak mempunyai kepengurusan dan kegiatan. Setelah saya pulang Diklat, ingin menghidupkan lagi. Pertama berkhidmah langsung di PAC Panggul karena keadaan seperti itu," imbuhnya.

 

Disinggung perihal membagi waktu, pria yang juga sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Panggul ini mengaku, tetap harus belajar dan mengutamakan belajar yang diutamakan. Meskipun sesibuk apapun dengan kegiatan berbagai organisasi yang lumayan padat, ia menuntaskan kuliahnya dengan baik.

 

"Tipsnya menjalankan kesibukan di organisasi dan membagi waktu harus fokus pelajaran, dan tahu prioritas. Artinya pelajar harus mengetahui prioritas mana yang harus didahulukan dan baru kemudian diselesaikan setelahnya," ujarnya.

 

Yusril mengaku senang di organisasi, ketika benar-benar kapan waktunya harus fokus di sekolah atau di kampus harus menomorduakan organisasi. Sebaliknya, jika ada yang urgent organisasi, bisa menomorduakan sekolah ataupun kampus. Menurutnya, dua sisi ini harus berjalan beriringan.

 

"Adakalanya satu langkah kaki kanan di depan, kadang juga dalam melangkah kaki kiri di depan. Intinya keseimbangan tidak berat sebelah," ulasnya.

 

Pemuda yang hobi traveling ini menuturkan untuk tidak pernah bosan untuk belajar. Tidak harus belajar di sekolah, barangkali ada beberapa hal yang tidak didapat di sekolah. Namun juga bisa didapatkan di luar sekolah dengan pengalaman praktik secara langsung.

 

Ia mencontohkan, saat sekolah dirinya di SMK Jurusan Administrasi Perkantoran, dimana secara garis besar materi pelajarannya tentang surat-menyurat kearsipan dan lain sebagainya. Yusril merasa ikut di organisasi IPNU-IPPNU sangat terbantu, seakan-akan ia langsung praktik bagaimana surat-menyurat, kearsipan hingga menjalin komunikasi.

 

"Saya langsung praktekan di IPNU, yang belajarnya di sekolah. Jadi mempunyai nilai tambahan, artinya tidak selalu itu kita harus belajar di sekolah makanya Alhamdulillah selama ini saya merasa aman-aman saja antara melakukan kegiatan organisasi meskipun juga sama padatnya di kampus," tuturnya.

 

Pria berusia 24 tahun ini berharap, di kepengurusan ke depan bisa meneruskan program digital seperti kepengurusan sebelumnya. Akan tetapi, yang akan menjadi konsentrasi pada penguatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh organisasi.

 

Pasalnya, kader-kader pelajar NU di Trenggalek jumlahnya ribuan tersebar di berbagai pelosok ranting. Termasuk, ribuan kader yang berasal di beberapa komariat yang patut diperhitungkan skill dan dedikasi tinggi.

 

"Pengembangan SDM tersebut sebagai menopang kinerja cabang ke depan. Semoga pengurus PC IPNU-IPPNU yang baru bisa lebih baik lagi," tandasnya.


Matraman Terbaru