• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

3 Ajaran KH Abdul Wahab Turcham yang Dirasakan Santrinya Hingga Kini

3 Ajaran KH Abdul Wahab Turcham yang Dirasakan Santrinya Hingga Kini
Haul ke-28 KH Abdul Wahab Turcham, Ahad (05/03/2023). (Foto: NOJ/Hisam)
Haul ke-28 KH Abdul Wahab Turcham, Ahad (05/03/2023). (Foto: NOJ/Hisam)

Surabaya, NU Online Jatim
Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial (YTPS) NU Khadijah dalam menggelar Haul ke-28 KH Abdul Wahab Turcham sebagai pendiri yayasan dengan menggelar Majlis Dzikir Maulidurrosul SAW bersama Jama’ah al-Khidmah, Ahad (05/03/2023).

 

Kegiatan yang bertepatan dengan tanggal 12 Sya’ban 1444 Hijriyah ini bertempat di Yayasan Khadijah Wonorejo Surabaya dengan dihadiri oleh sejumlah kiai, habaib, pejabat negara serta jama’ah al-Khidmah.

 

Anna Suraya, Alumni YTPSNU Khadijah angkatan 1989 memberikan testimoninya di depan para hadirin dengan menceritakan tiga nilai ajaran KH Abdul Wahab Turcham yang dirasakan kekuatannya hingga saat ini.

 

“Nilai pertama adalah kemanfaatan. Kiai Wahab menyampaikan pada suatu hari saat kelas kami kosong. Beliau bertanya kepada kami dengan pertanyaan, sebutkan orang yang paling banyak pahalanya saat ini siapa? kami berlomba-lomba menyebutkan berbagai nama yang ada. Tapi, beliau menjawab belum benar masih ada lagi dan akhirnya kami menyerah. Lalu beliau menunjuk ke arah lampu dengan mengatakan thomas alva edison,” katanya.

 

Lulusan Sarjana Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta ini melanjutkan cerita yang telah disampaikan oleh KH Abdul Wahab Turcham,

 

“Dengan penciptaan lampunya banyak pelajaran yang bisa kita ambil seperti banyak kejahatan di malam hari yang bisa dicegah, banyak kebaikan-kebaikan yang terlaksana dari penciptaan lampu tersebut. Artinya beliau ingin menyampaikan kepada kami yang waktu itu masih berusia SMA bahwa semakin kita bermanfaat semakin besar pula pahalanya,” lanjutnya.

 

Alumni S2 Universitas Indonesia ini menyebutkan nilai ajaran yang kedua ialah melakukan walau sekecil apapun yang telah diketahui.

 

“Contohnya sangat sederhana, dulu kalau kita melihat Kiai Wahab datang di gerbang sedapat mungkin lari sebelum disapa dengan ucapan assalamualaikum, shobahul khair, kaifa haluk. Padahal itu pesannya sederhana saja. Ketika kita mengucap salam dengan baik, maka kalimat lainnya akan menyusul. Maka setelah ada langkah pertama akan ada langkah kedua dan seterusnya,” sebutnya.

 

“Tidak ada satu langkah pun sebetulnya yang sia-sia. Semua langka itu besar walaupun kita membersihkan satu sampah, hal itu merupakan bagian dari membesarkan murid-murid kita, bagian dari menyelamatkan seseorang dari ada marabahaya yang di timbulkan oleh satu sampah itu,” sambungnya.

 

Terakhir, Lulusan master dan S3 Jerman ini mengatakan nilai ketiga yang di ajarkan oleh KH Abdul Wahab Turcham adalah pemberdayaan perempuan.

 

“Saya ucapkan selamat untuk Jawa Timur yang sudah menikmati pemberdayaan perempuannya. Keinginan beliau sudah tersampaikan. Kami para muridnya mendapatkan doa terbaik, mendapatkan keberkahan dimanapun kami berada, sehingga kami bisa sampai saat ini,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru