• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Achmad Nuruddiyan Nakhodai PMII Mojokerto, Ini Fokus Garapannya

Achmad Nuruddiyan Nakhodai PMII Mojokerto, Ini Fokus Garapannya
Achmad Nuruddiyan, Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto masa khidmat 2022-2023. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Achmad Nuruddiyan, Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto masa khidmat 2022-2023. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Mojokerto, NU Online Jatim
Achmad Nuruddiyan terpilih menjadi menjadi Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto masa khidmat 2022-2023 pada Konferensi Cabang (Konfercab), Sabtu (31/12/2022) di Kantor PCNU Kabupaten Mojokerto.


Pada kepemimpinanya selama dua tahun ke depan, Nuruddiyan akan kembali fokus mengorganisir para kader untuk kembali kepada wilayah kerja-kerja kaderisasi. Yang mana pengembangan kader akan sangat berpengaruh terhadap jalannya organisasi ini.


“Tentunya tidak serta merta hanya dengan berdiskusi, tapi juga penerapan atau implementasi dari diskursus tersebut yang sangat diharapkan oleh para pendahulu kita,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Senin (02/01/2023).


Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Uluwiyah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto itu mendapat beberapa Pekerjaan Rumah (PR) yang harus ia selesaikan. Mulai dari pengawalan kembali kepada salah satu komisariat, integrasi organisasi PMII dari level rayon sampai cabang, hingga tanggung jawab pelaksanaan program wajib dari PC PMII itu sendiri.


“Dalam wilayah kaderisasi, apabila ditelaah lebih dalam, ruh dari organisasi ini adalah Ahlu Sunnah wal Jama’ah (Aswaja). Kembali kepada tujuan organisasi ini didirikan, terlepas dari kepentingan politik apapun, PMII harus selalu membawa ciri mahasiswa Islam yang intelek,” terangnya.


Untuk mewujudkan kaderisasi yang diinginkan, dirinya akan membuka ruang-ruang diskusi baru yang memiliki sub fokus tersendiri dengan corak keislaman, sebelum itu PC PMII Mojokerto wajib dan harus mencerminkan sikap tersebut terlebih dahulu.


“Artinya wajib bagi pengurus PMII Mojokerto menjadi teladan bagi semua kader. Jika tidak mampu menjadi teladan, mustahil kita bisa mencetak kader yang kita impikan,” ungkapnya.


Masa khidmatnya di tahun-tahun politik, ia menjelaskan organisasi yang di pimpin akan netral dan tidak masuk dalam ruang-ruang politik praktis. Terlebih sudah wajib hukumnya bagi organisasi ekstra parlementer seperti PMII mempunyai tanggung jawab yang besar untuk terus tumbuh dan berkembang di masyarakat akar rumput atau membersamai rakyat.


“Kita tidak akan terjebak kepada lingkaran-lingkaran kepentingan, yang hanya melibatkan rakyat hanya setiap pemilu saja,” pungkas pemuda yang aktif di PMII sejak tahun 2016 ini.
 


Metropolis Terbaru