Sidoarjo, NU Online Jatim
Intan Khofifatus Sakinah, santri Pondok Pesantren Al-Hidayah Putri Desa/ Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo berhasil menyabet juara favorit lomba Da’i Bahasa Inggris. Ajang tersebut merupakan bagian dari kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 yang diadakan Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo secara online.
Santriwati asal Jabon yang mewakili Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Tarik ini dikukuhkan menjadi juara favorit pada Ahad, (14/11/2021) lalu pada acara Puncak Pekan Pemuda Sidoarjo di Fave Hotel Jl. Jenggolo, Pucang Sidoarjo.
Mokhamat Iqbal selaku Ketua PAC GP Ansor Tarik menyerahkan trofi kepada santriwati yang saat ini duduk di kelas XII Sekolah Menangah Kejuruan (SMK) Taruna Tarik tersebut, Kamis, (18/11/2021).
Iqbal mengungkapkan, dirinya bangga atas prestasi yang diraih Intan karena telah mengharumkan PAC GP Ansor Tarik.
“Saat ini dai yang tampil di media dominan laki-laki, dan sepertinya kita mengalami krisis dai perempuan yang tampil di publik/media untuk menyampaikan pesan-pesan agama yang ramah. Dengan prestasi yang diraih ananda Intan, saya berharap menjadi spirit untuk eksplorasi potensinya menjadi da’iyah Islam,” ujarnya kepada NU Online Jatim saat penyerahan trofi di Gedung SMK Taruna Tarik.
Intan sendiri mengaku sangat bersyukur dan bahagia atas prestasi yang diraihnya. Lebih-lebih dengan prestasi ini dapat membanggakan Pondok Pesantren Putri Al-Hidayah dan SMK Taruna Tarik.
“Atas prestasi ini, ke depan saya juga lebih termotivasi agar lebih giat lagi untuk belajar,” katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Tarik, KH Husnul Khitam senada dengan H Nuril Anwar selaku Kepala SMK Taruna tarik yang juga bersukur atas prestasi santrinya. Mereka berharap dapat menjadi penyemangat bagi santri dan siswa yang belajar di Lembaga Pendidikan di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah.
Selain itu, Ustadzah Ainun Fitrianingsih selaku pembina Intan di pesantren dan sekolah menceritakan keseruan saat proses latihan.
“Intan ini kan Ketua OSIS, jadi ya anaknya sibuk. Di tengah-tengah kesibukannya di pesantren dan sekolah, Intan masih semangat latihan mengikuti event ini. Saat latihan pernah lampu padam, tapi kita tetap jalan dengan bantuan cahaya dari handphone,” ujarnya.
“Intan menurut saya adalah anak yang fest learner, dan mampu belajar di waktu yang terbatas,” lanjutnya.
