Metropolis

Cerita Syaiful, Peserta PKL II GP Ansor Mojokerto dari Kalimantan

Jumat, 27 Desember 2024 | 21:00 WIB

Cerita Syaiful, Peserta PKL II GP Ansor Mojokerto dari Kalimantan

Syaiful Anwar dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Singkawang Tengah, Kalimantan Barat menjadi peserta PKL II PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto. (Foto: NOJ/YNH)

Mojokerto, NU Online Jatim

Dalam pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) II Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mojokerto, ada peserta yang paling jauh, yakni dari Kalimantan.

 

Peserta tersebut bernama Syaiful Anwar dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Singkawang Tengah, Kalimantan Barat.

 

Syaiful sapaan akrabnya mengaku motivasi ingin ikut pengkaderan di Mojokerto yakni ingin menambah wawasan, karena melihat dari kondisi di Kota Singkawang khususnya PC GP Ansor kurang wawasan dalam mengembangkan organisasi ini.

 

“Saya melihat info tentang pengkaderan ini berdasarkan pamphlet yang tersebar. Timbulnya rasa ingin ikut PKL ini ketika saya sudah menghubungi ketua pelaksana acaranya,” ujarnya kepada NU Online Jatim di sela-sela pembukaan PKL II di Universitas KH Abdul Chalim (UKHAC) Pacet, Mojokerto, Kamis (26/12/2024).

 

Ia menyebut, Ketua PC GP Ansor Kota Singkawang sangat mendukung dan mensupport akan keberangkatannya PKL ke Mojokerto atas 2 delegasi Syaiful Anwar dan Muhammad Sukri. Pihaknya mengkonfirmasi kepada ketua pelaksana PKL untuk menitipkan kadernya kepada panitia yang menjadi tanggung jawab pada PKL ini.

 

Adapun tujuan dirinya mengikuti PKL ini yakni ingin menambah wawasan, untuk referensi karena di Jawa Timur ini adalah tempatnya kaderisasi GP Ansor. “Mungkin dari PKL ini saya bisa berkolaborasi dengan sahabat-sahabat yang ada di PKL II ini dan nantinya bisa saya bawa ke Kalimantan khususnya di Kota Singkawang,” jelasnya.

 

Syaiful menjelaskan tentang perbedaan kaderisasi Ansor di Mojokerto dengan kota asalnya. Jika di Mojokerto bisa dilihat dari segi keanggotaan atau kepengurusan sangat kompak, sedangkan di Kota Singkawang kurang memiliki rasa ke-Ansor-an.

 

“Nah itu menurut saya ini perbedaan yang sangat jauh dengan yang saya rasakan saat ini,” paparnya.

 

Pihaknya berharap, GP Ansor kedepannya bisa lebih baik, bisa memiliki rasa tanggung jawab khususnya pada kepengurusan dan anggota-anggota.