Metropolis

Fatayat NU Jatim Gelar ToT Sekolah Inklusi Perempuan, Perkuat Kepemimpinan dan Moderasi Beragama

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 19:00 WIB

Fatayat NU Jatim Gelar ToT Sekolah Inklusi Perempuan, Perkuat Kepemimpinan dan Moderasi Beragama

Ketua Fatayat NU Jatim, Siti Maulida saat menyampaikan sambutan. (Foto: NOJ/Ika)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan kepemimpinan perempuan dengan menggelar Training of Trainer (ToT) ‘Sekolah Inklusi Perempuan 2’. Acara ini diselenggarakan pada Jumat-Sabtu(11-12/10/2024) di Hotel Bumi Surabaya.

 

Siti Maulida, Ketua PW Fatayat NU Jatim mengungkapkan kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program yang pertama kali diadakan pada November 2023 lalu. Tujuan utama dari ToT ini adalah memberikan bekal kepemimpinan bagi para peserta agar mampu menggerakkan komunitasnya menuju penerapan nilai-nilai inklusi dan toleransi. Toleransi dan moderasi beragama menjadi dua pilar penting yang ditekankan selama pelatihan, dengan harapan peserta dapat menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing.

 

“Kegiatan ini mengajarkan bagaimana nilai-nilai inklusi dan perdamaian bisa diterapkan melalui peran kepemimpinan. Kami berharap para peserta bisa menyebarluaskan nilai-nilai ini di lingkungannya masing-masing,” jelasnya.

 

Maulida juga menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga mendorong terciptanya kesadaran kolektif untuk bergerak bersama menciptakan perubahan. “Ini bukan hanya tentang berbicara soal inklusi, tapi bagaimana kita mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

 

Menurutnya, melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu memahami urgensi penerapan nilai-nilai inklusi, perdamaian, dan toleransi. Mengidentifikasi cara-cara konkrit untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kepemimpinan dan komunitas yang mereka pimpin. Menginisiasi gerakan penyebaran nilai inklusi di lingkungan masing-masing.

 

“Serta memperkuat kapasitas kepemimpinan untuk mempromosikan moderasi beragama dan kebebasan beragama” tuturnya.

 

Sementara itu, dukungan dari International NGO Forum on Indonesian Development (Infid), sebagai mitra dalam kegiatan ini, juga memberikan nilai tambah tersendiri. Para fasilitator dalam pelatihan telah memberikan materi-materi yang diharapkan dapat memperkaya pengetahuan peserta dalam menghadapi tantangan di lapangan.

 

PW Fatayat NU Jatim melalui ToT Sekolah Inklusi Perempuan ini juga menegaskan komitmennya dalam membangun masyarakat yang inklusif dan toleran. Maulida menutup sambutannya dengan harapan bahwa hasil pelatihan ini tidak hanya menjadi teori, tetapi juga diterapkan secara nyata di komunitas masing-masing peserta.

 

“Mari kita bulatkan tekad untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif, yang mengedepankan toleransi, menghargai perbedaan, baik suku, ras, agama, maupun keterbatasan fisik seseorang. Ini adalah bagian dari ajaran Islam rahmatan lil alamin yang harus kita praktekkan,” pungkasnya.

 

Dengan terselenggaranya ToT ini, PW Fatayat NU Jatim berharap dapat memperkuat peran perempuan dalam mempromosikan moderasi beragama dan kebebasan beragama, serta menjadi motor penggerak bagi terciptanya masyarakat yang inklusif dan damai di Indonesia.