• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 4 Mei 2024

Metropolis

Gus Iqdam Ajak Anak Muda Move On dari Masa Lalu

Gus Iqdam Ajak Anak Muda Move On dari Masa Lalu
Pimpinan Majelis Taklim Sabilu Taubah Blitar, Agus Muhammad Iqdam Kholid. (Foto: NOJ/ISt)
Pimpinan Majelis Taklim Sabilu Taubah Blitar, Agus Muhammad Iqdam Kholid. (Foto: NOJ/ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Majelis Taklim Sabilu Taubah Blitar, Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, mengajak generasi muda untuk move on atau berdamai dengan masa lalu. Sebab, seseorang yang terkekang dengan masa lalu buruk akan menghambatnya meraih kesuksesan. 


“Orang yang sukses adalah orang yang mampu bersabar dari masa lalu yang tersiksa,” ujar Gus Iqdam dalam tayangan di kanal youtube Gus Iqdam Official, dilansir Rabu (12/07/2023).


Pengasuh Pondok Pesantren Mamba'ul Hikam II Blitar itu menyebutkan, muda-mudi zaman sekarang perlu belajar untuk bersabar dan menerima pengalaman atau takdir buruk yang menimpa. 'Terlepas dari seberapa berat cobaannya, tiap pengalaman pasti ada hikmah yang dapat pelajari," ungkap Gus Iqdam. 


Di samping itu, belajar untuk menerima masa lalu yang buruk juga termasuk salah satu cara memperkuat keimanan. Hal tersebut karena rukun iman yang keenam ialah percaya kepada qada dan qadar. Sedangkan kondisi masa lalu merupakan bagian takdir atau qada dan qadar Allah SWT.


"Maka dari itu, orang-orang yang tidak mau menerima takdir Allah SWT bisa dianggap sebagai salah satu bentuk kemusyrikan karena melanggar salah rukun dari rukun iman, yaitu meyakini adanya qada dan qadar," tegasnya. 


Gus Iqdam menambahkan  untuk belajar menyelesaikan persoalan yang melingkupi juga hal yang penting diketahui bagi anak muda atau generasi milenial. “Orang yang dalam masalah akan melakukan banyak kemaksiatan dan melakukan perkara-perkara yang merugikan,” ungkapnya.


Menurut Gus Iqdam, penyelesaian masalah setiap orang bisa dipengaruhi dari faktor lingkungan. Teman yang sholeh dan baik menjadi kunci utama terselesaikannya sebuah masalah. 


"Sedangkan teman yang nakal sebaiknya dihindari karena kemungkinan akan menimbulkan masalah-masalah yang lain yang lebih besar," pungkasnya. 


Penulis: Angta Maulana Firdaus


Metropolis Terbaru