• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Ingin Terhindar dari Diabetes Melitus? Ikuti Pola Rasulullah

Ingin Terhindar dari Diabetes Melitus? Ikuti Pola Rasulullah
Kajian Diabetes Melitus oleh dr Muhammad Mahir. (Foto: NOJ)
Kajian Diabetes Melitus oleh dr Muhammad Mahir. (Foto: NOJ)

Surabaya, NU Online Jatim
Di antara yang menjadi keluhan kebanyakan orang saat ini adalah penyakit diabetes melitus (DM) atau kecing manis maupun gula darah. Dan saat Ramadhan, keluhan penyakit ini sebenarnya dapat segera disembuhkan.


Pandangan tersebut disampaikan Dokter Muhammad Mahir saat menjadi narasumber Bincang NU Online Jatim Ramadhan atau Binnur, Jumat (22/04/2022) siang.


"Ramadhan ini adalah berkah karena dapat mengontrol gula darah dengan baik," kata Dokter Mahir di awal paparan.


Lebih lanjut, dokter yang bertugas di Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang atau RSI Unisma tersebut mengemukakan bahwa hal yang harus diperhatikan bagi siapa saja adalah pola makan.


"Karena kebanyakan penyakit yang diderita disebabkan pola makan dan pola hidup," terangnya.


Pada acara yang dipandu oleh Afadha Izzah dari NU Online Jatim tersebut, Dokter Mahir kembali mengingatkan bahwa Ramadhan bisa menjadi solusi bagi sejumlah keluhan kesehatan, termasuk keluhan DM.


"Saat Ramadhan kita makan saat lapar, dan dianjurkan berhenti sebelum kenyang sebagaimana pesan Rasulullah. Demikian juga mengerjakan shalat tarawih sampat 23 rakaat dalam artian tubuh lebih banyak bergerak," terangnya.


Dikemukakannya bahwa yang menjadi masalah saat ini adalah pola makan dan gaya hidup anak zaman sekarang sehingga memperparah kondisi kesehatan. Seperti kegandrungan mengonsumsi makanan dan kudapan maupun minuman manis, istirahat yang kurang dan pola hidup kurang sehat lainnya.


Dirinya mengingatkan bahwa saat ini yang mengemuka adalah pola hidup yang sembrono. Padahal kondisi tersebut lebih rentan terkena diabetes, dibanding mereka yang memiliki riwayat keluarga yang menderita DM.


"Coba kita perhatikan gaya hidup saat ini dengan makanan cepat saji, minuman manis, coklat, dan lainnya yang memang tidak sehat," keluhnya. Justru gaya seperti ini yang membuat potensi DM akan menyerang, lanjut dia.


Di ujung keterangan, kembali Dokter Mahir mengingatkan bahwa DM tidak ubahnya seperti penyakit umum lain. Karenanya, yang harus dilakukan adalah dengan mengikuti pola hidup yang disarankan, seperti diteladankan Rasulullah.


"Seperti yang saya sampaikan yakni Rasulullah emmerintahkan makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, kemudian menjaga gerak tubuh," tegasnya.


Bagaimana kalau kemudian terserang DM? Menurut Dokter Mahir, yang dapat dilakukan adalah berdamai dengan keadaan. Kemudian memiliki prasangka yang baik.


"Berprasangka bahwa penyakit ini adalah cara Allah menghapus dosa-dosa di masa lalu kita," ujarnya.    


Pola berdamai dengan keadaan yakni lewat menjaga pola hiduup, terutama pola makan, berkonsultasi kepada dokter serta jangan menjadikan penyakit sebagai hal yang terlampau dipikirkan.


"Kalau itu yang dilakukan, insyaallah akan segera sembuh," pungkasnya.


Metropolis Terbaru