Mojokerto, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Mojokerto menggelar Seminar Pelajar Angkat Bicara Episode 1 di Aula Madrasah Tsanawiyah (MTs)-Madrasah Aliyah (MA) Darul Hikmah Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Rabu (20/12/2023). Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa-siswi, Osis, guru-guru dan lain sebagainya.
Ketua PC IPNU Kabupaten Mojokerto, Ahmad Althaf ‘Athooillah mengatakan, kegiatan dengan tagline Pelajar Angkat Bicara ini merupakan bentuk ikhtiar sebagai bentuk advokasi dan pendampingan pelajar yang hari ini, khususnya di Kabupaten Mojokerto sangat marak layaknya kriminal, bullying hingga nikah dini.
Menurutnya, tema bertajuk ‘Aksiologi IPNU IPPNU Menuju Organisasi yang Kaffah’ merupakan sebuah harakah IPNU IPPNU yang sebenarnya. Karena IPNU IPPNU bukan hanya bicara soal amaliyah atau hablum min Allah saja melainkan hablum minannas hingga hablum minal alam.
“Bagi kami komisariat sebagai motor penggerak kaderisasi, karena esensi keterpelajaran ya memang di sekolah,” ujarnya kepada NU Online Jatim.
Sementara itu, Kepala MTs Darul Hikmah, Siti Mastikah menerangkan, bully masih marak di kalangan anak-anak sehingga ia berinisiatif dan berkolaborasi dengan lembaga. Pendidikan bukan hanya di sekolah ketika hanya menerima pelajaran, tetapi pendidikan karakter ini lah yang paling utama.
“Hari ini ada kolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Kapolres Mojokerto dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mojokerto. Alhamdulillah siswa-siswinya sangat antusias dalam mengikutinya,” katanya.
Pihaknya menjelaskan, sinergi IPNU IPPNU berawal dari diadakannya Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan pendirian Pimpinan Komisariat (PK) di sekolah ini. Ia menyadari, komitmen IPNU IPPNU sangat luar biasa dan bagus.
“Jadi kami sangat percaya bersinergi dengan IPNU IPPNU,” jelasnya.
Perempuan kelahiran 13 Agustus 1971 berharap, tindakan bullying atau kenakalan remaja tidak ada di pondok Darul Hikmah ini. Sehingga kalo bisa ada perubahan setelah kegiatan ini tadi kedepannya agar pembelajaran di kelas nyaman dan kondusif.
“Saya menginstruksikan kepada semua guru dan stakeholder untuk tetap memantau ketika anak-anak melanggar tata tertib atau peraturan madrasah, maka ada tindak lanjut berupa sanksi atau hukuman yang sifatnya mendidik,” tandasnya.
