• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 4 Mei 2024

Metropolis

HAJI

Jaga Kesehatan, Jamaah Haji Lansia Diharap Tak Paksakan Arbain

Jaga Kesehatan, Jamaah Haji Lansia Diharap Tak Paksakan Arbain
Suasana di Masjid Nabawi, Madinah. (Foto: NOJ/ Syaifullah)
Suasana di Masjid Nabawi, Madinah. (Foto: NOJ/ Syaifullah)

Surabaya, NU Online Jatim

Jamaah Haji Indonesia sebagian telah tiba di Tanah Suci, yang mayoritas merupakan jamaah lanjut usia (lansia). Di sisi lain, suhu di Kota Madinah mencapai hingga 40 derajat Celcius. Sebab itu, jamaah haji khususnya lansia diharap menjaga kesehatan dengan baik, termasuk tidak melaksanakan shalat berjamaah sebanyak 40 waktu atau arbain bila tak memungkinkan.

 

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo mengimbau, agar jamaah haji menghemat tenaga selama di Tanah Suci. Biasanya, setibanya di Madinah banyak jamaah Indonesia yang melaksanakan shalat berjamaah sebanyak 40 waktu atau arbain.

 

“Sebaiknya menghemat tenaga agar bisa menunaikan rangkaian haji yang utama, seperti wukuf di Arafah nanti,” ujarnya dilansir dari laman kemenag.go.id, Senin (29/05/2023).

 

Liliek berharap agar ibadah arbain sebaiknya tidak perlu dilakukan jika merepotkan atau bahkan membahayakan jiwa. Terutama bagi jamaah lansia, tidak perlu memaksakan shalat berjamaah di Masjid Nabawi di tengah cuaca yang sangat panas ini.

 

"Jamaah juga bisa menunaikan shalat di pemondokan, untuk menghindari kelelahan," katanya.

 

Menurut Liliek, pengelolaan kesehatan itu penting karena suhu udara di Arab Saudi sangat tinggi dibandingkan dengan Indonesia.

 

"Para jamaah khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Mengingat saat ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius," katanya.

 

Di samping itu, Liliek juga menjelaskan sejumlah tips agar tidak kebingungan selama beribadah di Masjid Nabawi maupun saat kegiatan di Kota Madinah. Pertama, mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi.

 

Kedua, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan. Ketiga, mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jamaah. "Jangan tukar menukar gelang dengan jamaah lainnya," jelasnya.

 

Keempat, pergi dan pulang secara berkelompok. Kelima, menggunakan pelembab kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas.

 

Keenam, selalu mengunakan alas kaki dan kaus kaki untuk menghindari kaki melepuh. "Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui sangat panas. Hubungi petugas yang ada di sekitar jamaah," ungkap Liliek.

 

Ketujuh, upayakan selalu membawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Jamaah diimbau meminum oralit 1 sachet per hari dicampur dengan 300ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh.

 

Kedelapan, atur irama keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi, dan sebaliknya. Ini untuk menghindari penumpukan antrian lift di pemondokan.

 

Kesembilan, selalu menjaga ketertiban selama beribadah di Masjid Nabawi. Kesepuluh, makan tepat waktu dan beristirahat yang cukup.


Metropolis Terbaru