Mojokerto, NU Online Jatim
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Mojokerto baru-baru ini telah mendapatkan laporan dari masyarakat dan pemerintah terkait desa yang kekurangan air bersih.
Oleh karena itu, relawan LPBINU melaksanakan kegiatan pendistribusian air bersih untuk warga Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jumat (01/09/2023).
Wakil Ketua PC LPBINU Kabupaten Mojokerto, Ahmad Yani mengatakan, Desa Kunjorowesi telah mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang cukup panjang. Sehingga, relawan LPBINU mendistribusikan air bersih di desa tersebut.
“Ini merupakan salah satu pengupayaan mengurangi krisis air bersih dengan mendatangkan 1 armada truk tangki air bersih,” ujarnya kepada NU Online Jatim.
Menurutnya, kondisi ini sebenarnya sudah terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu. Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan OPD terkait.
“Upaya ini sedikit membuahkan hasil, meski dengan biaya yang tidak murah,” terangnya.
Anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, setidaknya warga Kunjorowesi ini merasa ada yang peduli dari Nahdliyin.
“Saya rasa ini dari panggilan hati yang sudah berjalan lama sekali, juga permintaan warga sendiri dan tokoh masyarakat serta pemerintahan desa,” jelasnya.
Dirinya melaporkan, Desa Kunjorowesi tersebut telah mengalami krisis air bersih semenjak 1 bulan lebih. Ia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah dan info yang telah didengar akan ada pipanisasi sebuah aliran air betul-betul tahun ini terealisasi dari pihak kabupaten dan Provinsi Jawa Timur (Jatim).
“Kegiatan ini sudah diawali oleh pihak lain seperti PDAM dan PMI mulai akhir bulan Juli, tetapi dari pihak LPBINU mulai tanggal 23 Agustus 2023 sampai sekarang,” tandasnya.
Turut terlibat dalam pendistribusian air bersih yakni Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, LPBINU Jatim, PCNU, LPBINU, BPBD dan Bagana Kabupaten Mojokerto.
