• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Metropolis

Begini Upaya Tim LPBINU Mojokerto Atasi Masalah Fogging di Masyarakat

Begini Upaya Tim LPBINU Mojokerto Atasi Masalah Fogging di Masyarakat
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Mojokerto, NU Online Jatim

Sudah hampir sebulan ini tim Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Mojokerto melakukan fogging di beberapa desa. Ikhtiar yang dilakukan tim fogging LPBINU Mojokerto ini atas permintaan perangkat desa dan warga. 

 

“Dan fakta yang kami temukan adalah ternyata beberapa desa sudah ada yang memiliki alat fogging. Pihak desa juga dan pernah melakukan fogging mandiri,” kata Ahmad Yani Wakil Ketua LPBINU Kabupaten Mojokerto.

 

Ia menceritakan, ada kendala yang dialami pihak desa. Di mana mesin fogging macet dan tidak tahu cara mengatasi. Karena saat mesin yang berasal dari bantuan itu didatangkan tidak dibarengi dengan edukasi pengoperasian yang benar atau juga service ringan.

 

“Alhamdulillah giat fogging yang dilakukan LPBINU Kabupaten Mojokerto di beberapa desa bisa menjawab keluh kesah warga dan Pemerintah Desa (Pemdes),” ucapnya.

 

LPBINU juga bisa memiliki relasi kenalan tukang service mesin-mesin fogging asal Surabaya. Tidak hanya melakukan service, tukang tersebut juga memberikan edukasi dan cara service kepada tim petugas fogging.

 

“Di rumah saya di Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kamis (03/02/2022) ada dari Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu dan Desa Japan Kecamatan Sooko yang mesinnya berhasil di service hingga dapat beroperasi kembali,” tandasnya.

 

Secara tidak langsung, warga juga merasa senang karena alat fogging selama 4 tahun tidak bisa dipakai kini bisa digunakan kembali dengan adanya info dari LPBINU.

 

”Semoga selanjutnya desa-desa yang memiliki mesin fogging dapat melakukan foging mandiri,” harapnya.

 

Senada dengan itu, Muhammad Tohir salah satu anggota LPBINU Kabupaten Mojokerto menambahkan, selain istirahat sejenak setelah beberapa minggu melakukan fogging, timnya juga mendapatkan ilmu baru tentang perawatan atau service ringan tentang mesin fogging.

 

“Serta tata cara penggunaan foging yang benar, karena Cak Muji (ahli service mesin fogging) tidak pelit ilmu untuk mengedukasi kami sebagai operator fogging,” ujarnya.

 

Kegiatan fogging ini diyakini ampuh membasmi sarang-sarang nyamuk yang semakin banyak pada masa pancaroba. Dengan berkurangnya sarang-sarang nyamuk yang ada, maka risiko penyebaran penyakit DBD juga semakin berkurang.

  

“Memang nyamuk kalau di sini meningkat terus angkanya memasuki musim hujan. Kita kan takut ya, sudah ada ancaman COVID-19, masa ada ancaman DBD lagi,” pungkasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru