• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Kenalkan, Ketua NU Wonoayu Sidoarjo yang Gondrong

Kenalkan, Ketua NU Wonoayu Sidoarjo yang Gondrong
Abah Anas, Ketua MWCNU Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. (Foto: NOJ/Yuli Riyanto)
Abah Anas, Ketua MWCNU Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. (Foto: NOJ/Yuli Riyanto)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Penampilan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, ini berbeda dengan Ketua MWCNU pada umumnya. Anas Dimyati atau Abah Anas, sosok dimaksud, berpenampilan nyentrik dengan rambut yang gondrong dengan kopiah tinggi.

 

Abah Anas dan pengurusnya dilantik oleh KH Zainal Abidin, Ketua PCNU Sidoarjo, di halaman Masjid Besar Maslakul Huda, Kecamatan Wonoayu, Ahad (06/02/2022). Di Wonoayu, Abah Anas bukan penggerak NU biasa. Dia dikenal sebagai pengusaha sukses yang berangkat dari nol.

 

Lelaki penggemar shalawat ini dikenal sebagai seorang kontraktor spesialis urukan dan penyediaan lahan di wilayah Jatim. “Dulu, waktu pertama datang ke Kecamatan Wonoayu tahun 2007 lalu, saya masih naik sepeda motor,” katanya kepada NU Online Jatim, Selasa (08/02/2022).

 

Kendati demikian, dengan bekerja keras, doa orang tua, dan memperjuangkan amaliyah Ahlussunah wal Jama’ah Annahdliyah, Abah Anas berhasil membangun kehidupan sosial dan ekonomi yang mapan.

 

“Dan saya percaya haqqul yaqin dengan dawuhnya KH Ridlwan Abdullah, pencipta lambang Nahdlatul Ulama yang mengatakan, jangan takut tidak makan kalau berjuang mengurus NU, saya dan istri merasakannya sendiri,” tutur pria yang sudah naik haji tiga kali tersebut.

 

Sebelum terjun di NU, Abah Anas mengawali dari jalur kultural. Kendati begtu, kiprahnya untuk Nahdliyin tidak diragukan lagi. “Berjuang dengan mendirikan mushala dan menyiarkan Aswaja di lingkungan perumahan ini, kemudian baru tahun 2017 saya menjadi Ketua Ranting NU di sini,” cerita dia.  

 

“Tubuh saya ini satu, tapi separuh untuk umat dan separuh untuk keluarga. Tidak hanya waktu dan pikiran saja, akan tetapi juga harta, Insyaallah siap,” ungkapnya.

 

Abah Anas tidak menyangka mendapatkan amanah baru sebagai Ketua MWCNU Wonoayu. “Berada di dalam struktural maupun kultural bagi saya sama saja. Karena niat saya untuk berjuang, dan saya tidak punya keinginan bahkan tidak minta untuk dijadikan sebagai Ketua MWCNU,” tandasnya.

 

Abah Anas mengatakan, organisasi bisa berjalan maksimal apabila didorong finansial yang kuat. Semua program tidak akan berjalan sukses kalau tidak ditopang dengan ekonomi yang kuat. “Ini yang menjadi target kami ke depan, nanti kami akan membentuk lembaga khusus yang berkaitan dengan ekonomi kemandirian,” ujarnya.


Metropolis Terbaru