Metropolis

Kunjungi PWNU Jatim, Kedubes Inggris Diskusikan Konflik Israel-Palestina dan Kolaborasi AI

Selasa, 29 Oktober 2024 | 18:00 WIB

Kunjungi PWNU Jatim, Kedubes Inggris Diskusikan Konflik Israel-Palestina dan Kolaborasi AI

Kunjungan Staf Kedubes Inggris ke PWNU Jatim. (Foto: NOJ/ist)

Surabaya, NU Online Jatim

Staf Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Indonesia menanyakan pandangan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur tentang persoalan Israel dan Palestina, saat berkunjung ke Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Selasa (20/10/2024) siang.

 

Staf Kedubes Inggris yang berkunjung ke Kantor PWNU Jatim adalah Matthew Perrement Wakil Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Kedubes Inggris, Erlin Puspitasari Manajer Regional Jawa Timur di Kedubes Inggris, beserta dua staf Kedubes lainnya.

 

Mereka diterima jajaran Syuriah dan Tanfidziah PWNU Jatim, yakni KH Abd Matin Djawahir Wakil Rais, KH Husnan Dimyati Wakil Rais, KH Sholeh Hayat Wakil Katib, Prof Dr H Kacung Marijan Wakil Ketua, Prof Dr H Maskuri, dan H Yusuf Adnan Wakil Bendahara.

 

Dalam kesempatan itu, Kiai Matin Djawahir menjelaskan karakter khas NU yang fokus pada keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan. "NU memiliki empat karakter yakni tawassuth atau tengah-tengah, tawazun atau seimbang, i'tidal atau tegak lurus pada kebenaran, dan tasamuh atau toleran," katanya.

 

Oleh karena itu, Wakil Ketua PWNU Jatim Prof Dr H Kacung Marijan menegaskan bahwa pandangan NU terhadap Israel dan Palestina adalah sesuai dengan karakter NU yakni mendukung Palestina dan solusi dua negara yakni Palestina dan Israel.

 

"Solusi yang mempercepat perdamaian itu akan menghentikan perang, mencegah korban lebih banyak, dan menghentikan kerugian ekonomi. Karena perang itu sangat mempengaruhi ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Maka dari itu NU berharap Inggris bersikap tegas," katanya.

 

Menanggapi pandangan NU itu, Wakil Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Kedubes Inggris, Matthew Perrement, menyatakan setuju bahwa perang dimanapun itu sangat merugikan semua pihak, karena itu Inggris akan berusaha menghentikan perang.

 

"Di negara kami sendiri (Inggris) juga banyak orang yang berdemonstrasi mendukung Palestina dan setuju dengan solusi Indonesia untuk dua negara yakni Israel dan Palestina, karena itu kami sudah mulai mengurangi pasokan senjata ke Israel," ujar Matthew Perrement.

 

Selain perang Israel-Palestina, topik pembicaraan dalam kunjungan itu juga membahas tentang potensi kerja sama Indonesia-Inggris, terutama dalam pendidikan dan perkembangan teknologi digital terkait AI (Artificial Intelligence). Menurut Matthew, AI ibarat pisau bermata dua yang bisa bermanfaat, tapi juga bisa menjadi ancaman.

 

"Soal AI sudah pernah dibahas bersama antara kami dengan Indonesia. Kami (Inggris) fokus pada mis-informasi sebagai ancaman AI, apalagi di Indonesia ada Pilkada. Untuk pendidikan sudah ada rintisan kerja sama kami dengan Pemprov Jatim yang bisa dikembangkan dengan lembaga pendidikan  atau pesantren NU yang mandiri," terangnya.