Sidoarjo, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sidoarjo melantik sembilan Pimpinan Ranting (PR) yang ada di Kecamatan Tarik. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula lantai II Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat, Senin (12/12/2023). Moh Rifan Arif Abbas berpesan agar pengurus yang baru dilantik untuk menjaga almamater GP Ansor.
“Yang terpenting kader Ansor harus hadir di tengah-tengah masyarakat agar bisa memberi manfaat kepada mereka. Minimal di lingkup desa atau bahkan mungkin lingkup tetangga,” katanya.
Jika masyarakat sudah merasakan manfaat Ansor maka sudah pasti eksistensi NU ke depan akan terus terjaga. Ia juga mengingatkan agar para kader memaksimalkan sebaik-baiknya masa kepengurusan agar bisa diakui sebagai santri Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari.
“Perkembanagan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Tarik sangat luar biasa. Semua desa yang berjumlah 20 sudah terbentuk kepengurusan PR GP Ansor,” ungkapnya.
Rif’an mewanti-wanti kepada seluruh kader Ansor yang dilantik untuk terus memupuk kekompakan agar dapat berkhidmat sebaik mungkin. Ia yakin jika khidmat di Ansor tidak membuahkan hasil kemanfaatan kepada diri masing-masing kader maka yang akan merasakan manfaatnya adalah anak atau cucu di masa depan.
“Jarak antara Kecamatan Tarik ke Sidoarjo ini sangat jauh, kurang lebih 40 KM. Maka saya yakin jika ada kegiatan di PC GP Ansor yang mendapat pahala paling banyak dari Allah adalah PAC GP Ansor Tarik,” tandasnya.
Sementara ketua MWCNU Tarik, H Siaman berpesan di suasana politik Ansor harus tetap menjaga persatuan organisasi. Jika memang ada perbedaan pilihan tidak sampai merusak kesatuan dan berjalannya roda organisasi Ansor baik di tingkat PAC atau PR.
“Kami dari MWCNU tentu mengharapkan setelah dilantik pada malam hari ini para pengurus langsung bergerak. Kami tidak mengharapkan setelah pelantikan sudah tidak terdengar lagi gerakannya,” tandanya.
Diketahui sembilan PR GP Ansor yang dilantik adalah Janti, Mergobener, Kemuning, Kedinding, Kendalsewu, Balongmacekan, Mliriprowo, Sebani dan Gempolklutuk.
