• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Metropolis

Marak Gangster Surabaya, Ini Respons Ketua LP Ma’arif NU Sidoarjo

Marak Gangster Surabaya, Ini Respons Ketua LP Ma’arif NU Sidoarjo
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Sidoarjo, H Misbahuddin. (Foto: NOJ/Boy A)
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Sidoarjo, H Misbahuddin. (Foto: NOJ/Boy A)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Maraknya aksi tawuran yang dilakukan oleh sekelompok anak muda yang menyebut dirinya gangster di Surabaya dan Sidoarjo telah meresahkan masyarakat di Kota Pahlawan dan Bumi Delta tersebut. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi secara tegas mengatakan, tidak ada toleransi bagi siapapun yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga. Ia mengajak seluruh warga untuk bergerak bersama memberantas aksi tawuran dan gangster di Kota Pahlawan.


Merespon fenomena di atas, Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Sidoarjo, H Misbahuddin menyebutkan para pemuda yang masuk gangster tidak lain karena lemahnya moral dan akhlak para pemuda.


“Melihat fenomena seperti ini harus kita sambut dengan program-program madrasah atau sekolah yang berada di lingkungan LP Ma’arif NU Sidoarjo dengan menciptakan program bagaimana mewujudkan siswa-siswi yang berakhlakul karimah,” katanya dalam acara workshop branding sekolah yang dipusatkan di aula kantor PC setempat, Senin (05/12/2022).


Misbahuddin mengajak puluhan guru yang hadir untuk memamerkan alumni-alumni lembaga pendidikan yang di bawah naungan LP Ma’arif NU Sidoarjo yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Hal tersebut penting agar masyarakat luas mengetahui bahwa lembaga pendidikan NU siap tidak hanya mendidik secara intelektual, tetapi juga moralitas.


“Saya melihat sudah banyak sekali lembaga pendidikan di Sidoarjo sudah menanamkan karakter, mulai dari saat masuk berjabat tangan dengan guru, bersikap sopan santun, ada guru berjalan siswa berhenti dan lain sebagainya,” ungkapnya.


Dengan penanaman dan pembiasaan karakter seperti di atas, Misbahuddin yakin tidak akan ada masyarakat Sidoarjo yang ragu untuk memilih sekolah atau madrasah NU sebagai tempat belajar anaknya. Namun Misbahuddin menyayangkan jika ada sekolah yang sudah maju dan memiliki fasilitas yang lengkap namun masih kurang maksimal dalam mensyiarkan lembaganya di media sosial.


“Kita ini sudah baik, sudah bagus. Cuma kita tidak berani mengekspos di khalayak publik. Berbeda dengan sekolah di luar NU yang fasilitasnya minim namun berani mengekspos dengan branding sekolah yang bagus,” tandasnya.


Metropolis Terbaru