• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Pelajar NU dan Pemuda Hindu-Kristen di Sidoarjo Gelar Talk Show Bahas Toleransi

Pelajar NU dan Pemuda Hindu-Kristen di Sidoarjo Gelar Talk Show Bahas Toleransi
PAC IPNU-IPPNU Krembung, Sidoarjo bersama pemuda Kristen dan Hindu saat Talk Show bahasa toleransi. (Foto: NOJ/ Sutrisno Akbar)
PAC IPNU-IPPNU Krembung, Sidoarjo bersama pemuda Kristen dan Hindu saat Talk Show bahasa toleransi. (Foto: NOJ/ Sutrisno Akbar)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Krembung menggelar Talk Show Obsesi. Agenda sinergi bersama pemuda Kristen dan Hindu mengusung tema ‘Apa dan Mengapa Toleransi?’ dan dipusatkan di Aula Gereja Kristen Jawi Wetan (GJKW) Desa Wonomlati, Krembung, Sidoarjo, Ahad (13/11/2022) malam.


Ketua PAC IPNU Krembung Maulana Nizar Nugroho mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai ikhtiar agar keberagaman di Krembung, khususnya bagi pemuda, tetap berjalan dengan baik. 


"Semoga dengan terselenggaranya acara ini mampu menumbuhkan rasa kecintaan kita kepada NKRI dan mampu menjaga kedamaian dalam beragama. Sebab, Indonesia ada karena keberagaman," jelasnya.


Ia menyebutkan, agenda yang demikian menurutnya pertama kali digelar di Krembung, Sidoarjo. Spiritnya yaitu sebagai wujud nyata akan tingginya tingkat toleransi beragama di daerah setempat.


“Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat, khususnya dari pemuka agama yang terlibat,” ucapnya.


Talk show ini menghadirkan tiga pemuka agama sebagai narasumber. Meliputi, Gus Dodi Dyauddin yang merupakan Sekretaris PCNU Sidoarjo, Pendeta Andreas Firmantyo, dan I Made Sudhana dari Hindu.


Gus Dodi Dyauddin menyampaikan, Indonesia menjadi kuat karena keberagaman. Sebagai warga Indonesia hendaknya terus menjaga sikap toleransi, yang dalam agama Islam diimplementasi dengan ukhuwah wathaniyah dan basyariyah.


"Kita penganut agama Islam sebagai agama mayoritas harus mampu melindungi saudara kita penganut agama lain yang minoritas," ungkapnya.


Hal senada juga disampaikan oleh I Made Sudhana. Dirinye menyebutkan, hendaknya warga negara menjunjung tinggi ajaran nenek moyang, yakni prinsip Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda-beda tetap satu.


"Meskipun kita terdapat perbedaan, namun kita harus tetap menjunjung tinggi nilai persatuan," katanya.


Sementara itu, Pendeta Andreas Firmantyo sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa persaudaraan antar manusia tidak hanya dilakukan oleh yang seiman, namun pula lintas iman.


“Hal ini menunjukkan bahwa saudara kita bukan hanya yang seiman, namun dari berbagai iman. Ini yang perlu digencarkan dan diajarkan kepada para pemuda lainnya dalam menjaga persatuan dalam perbedaan keyakinan," tuturnya.


Metropolis Terbaru