Surabaya, NU Online Jatim
Berkembangnya era globalisasi membuat perempuan memiliki kesempatan luas untuk bekerja. Kendati demikian, perempuan masih mendapatkan tanggungan menjadi ibu rumah tangga. Manakah yang lebih baik dari kedua hal tersebut? Ning Nadia Abdurrahman, Alumnus Institut Imam Nafie, Maroko menjawab hal tersebut.
Menurut Ning Nadia, sesungguhnya perempuan yang pintar bisa menjadi apapun.
“Terlepas dari bagaimana perempuan nantinya akan memilih menjadi ibu rumah tangga ataupun menjadi wanita karier, perempuan harus pintar,” ungkapnya.
Ning Nadia mengatakan bahwa berawal dari pintar tersebut, bermacam-macam prestasi akan tercetak.
“Ibu yang memilih untuk mendedikasikan dirinya membangun rumah tangganya dengan baik itu merupakan sebuah prestasi tersendiri. Begitu pula dengan, ibu yang memilih untuk menyisihkan waktunya untuk mengaktualisasi diri,” katanya.
Ia menambahkan bahwa al-Quran sudah menjelaskan dengan gamblang terkait perempuan yang bekerja pada QS Ali Imran:195, An-Nisa:124, dan An-Nahl:97.
“Ketiga ayat tersebut sudah cukup dijadikan sebagai dalil bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan di mata Allah dalam melakukan hal-hal baik. Mau itu pekerjaan secara hati ataupun secara badan,” tegasnya.
Namun Ning Nadia mengingatkan bahwa syarat dalam bekerja harus dipenuhi, yaitu keimanan karena dengan itu akan mendapatkan balasan pahala.
“Keimanan di sini disyaratkan, karena balasannya memang pahala dari Allah SWT,” tekannya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Kwagean Kediri ini mengungkapkan bahwa keduanya sama-sama baik. Ia juga berpesan agar perempuan berperan dan berprestasi dalam peran tersebut.
“Keduanya sama-sama baik. Ini hanya sebuah pilihan. Berperanlah perempuan dan berprestasilah di dalam peran tersebut,” pesannya.
Penulis: Charline
