• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Pergunu Sidoarjo Sebut Guru Bikin Konten Joget di Tiktok Tidak Etis

Pergunu Sidoarjo Sebut Guru Bikin Konten Joget di Tiktok Tidak Etis
Pergunu Sidoarjo Sebut Guru Bikin Konten Joget di Tiktok Tidak Etis. (Foto: NOJ/ Istimewa)
Pergunu Sidoarjo Sebut Guru Bikin Konten Joget di Tiktok Tidak Etis. (Foto: NOJ/ Istimewa)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Sidoarjo, Muhammad Fuad Najib mengomentari maraknya fenomena guru membuat konten joget-joget di aplikasi tiktok. Ia mengatakan, fenomena tersebut kurang etis dilakukan seorang guru.

 

Pernyataan tersebut menurutnya tidak dalam rangka membatasi kreativitas para guru, melainkan lebih ke etika menjadi seorang guru. Karena seorang guru bukan hanya menjadi penyampai informasi, melainkan juga uswah atau tauladan bagi peserta didik.

 

“Tugas guru bukan hanya mengajar, melainkan juga mendidik. Sesuai Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah,” katanya.

 

Fuad mengatakan, hal berbeda misalnya kalau konten itu tari-tarian daerah yang diviralkan di media sosial, yang tidak lain untuk mempermudah para peserta didik agar bisa memahami pelajaran. Seperti pelajaran seni dan budaya, karena selain belajar dan mengenalkan budaya yang ada di Indonesia video tarian daerah juga merawat dan melestarikannya.

 

“Joget-joget tidak ada manfaatnya. Mungkin cuma untuk pribadi guru itu sendiri, yaitu dengan menaikkan view, like, subcribe bagi akun guru yang bersangkutan,” ucapnya.

 

Disebutkan, memang tugas guru tidaklah mudah. Selain mengajar juga dibebani dengan tugas-tugas administrasi yang terkadang membuat jenuh. Namun kalau sudah berniat sedari awal untuk menjadi guru, maka seharusnya sudah siap dengan konsekuensi itu. Bahwa seorang guru tidak hanya diberi tanggung jawab untuk mengajar, melainkan dirinci sebagaimana penjelasan dalam pasal di atas.

 

“Jika seringkali terjadi joget-joget di tiktok yang diperankan oleh para guru, apakah mungkin hal itu tidak akan berpengaruh pada peserta didik, baik secara psikologi ataupun karakter moral,” jelasnya.

 

Jika tanggung jawab seorang guru adalah sebagai pendidik, maka sebaiknya yang dilakukan adalah membuat bangsa ini paham akan pentingnya karakter moral dan pendidikan ilmu pengetahuan. Supaya dapat tercipta benih-benih intelektual yang akan memajukan Negeri.

 

“Bukan hanya kewajiban Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengawasi para guru, malainkan tugas bersama agar guru benar-benar menjadi guru bukan terpaksa menjadi guru ,” urainya.

 

Hal ini agar para guru bisa menyadari, jika tanggung jawab seorang guru adalah sebagai pendidik. Maka sebaiknya guru melakukan hal yang dapat membuat bangsa ini paham akan pentingnya karakter moral dan pendidikan ilmu pengetahuan.

 

“Supaya dapat tercipta generasi baru yang bukan hanya akalnya cerdas, melainkan juga memuliakan hati yang akan memajukan negeri ini,” tandasnya.


Metropolis Terbaru