Surabaya, NU Online Jatim
Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Provinsi Bali mempemperkokoh jiwa kader melalui pemahaman nilai Aswaja sejak dini.
Putri Sakidah, Wakil Ketua Bidang Pengembangan Organisasi PW IPPNU Bali menuturkan, berdirinya organisasi IPNU IPPNU di Bali baru berusia 5 tahun. Dari segi kualitas dan kuantitas terpaut jauh dengan kepengurusan wilayah lain. Minimnya muslim serta minat masyarakat Bali terhadap NU menjadi problematika yang paling rumit di kepengurusannya.
"Banyaknya komunitas pemuda yang menjadi salah satu pemicu bagaimana sulitnya kami mencari kader," kata Putri kepada NU Online Jatim.
Menurutnya, ini merupakan medan perang yang sesungguhnya, sebab tidak sekedar menebar kebermanfaatan, tetapi juga menyelaraskan berbagai aliran agama bagaimana agar sejumlah aliran tersebut menjadi Nahdliyin yang hanya memiliki landasan Nahdlatul Ulama.
"Pada tahun 2017 kami hanya memiliki 20 anggota, segala upaya kami lakukan, terbukti kini kader IPNU IPPNU di Bali semakin meningkat," jelas putri.
Dirinya mengungkapkan, kini IPNU IPPNU Bali telah mencapai peningkatan yang sangat baik, dibuktikan dengan berdirinya 10 PAC serta 5 PC. Hal tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa jika dilihat dari ruang lingkup masyarakat bali yang minoritas muslim.
"Tak jarang, masyarakat yang anti NU menolak keras kehadiran kami, dan hal yang perlu diketahui bahwa kami akan terus berjuang agar IPNU IPPNU Bali semakin berkembang dan berkualitas," ungkapnya.
Menurutnya, di era percepatan digital ini kepemimpinannya harus terus berinovasi, progresif serta meningkatkan kaderisasi, serta cakap digital. Agar struktur organisasi berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, pada perhelatan Kongres IPNU IPPNU 2022 ini, pihaknya tidak sekedar berpartisipasi semata, tentunya hadir dengan membawa gagasan untuk kemajuan dan masa depan IPNU IPPNU di Bali.
"Semoga proses yang dapatkan di kongres dapat kami terapkan dan kader-kader menjadi generasi militan yang unggul serta dapat memanfaatkan teknologi dengan baik, utamanya dalam proses kaderisasi," pungkasnya.