• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 1 Mei 2024

Metropolis

HAJI

Tagline Haji Ramah Lansia 2023 Berikan Pengalaman Luar Biasa

Tagline Haji Ramah Lansia 2023 Berikan Pengalaman Luar Biasa
Puput Kurniawati, salah satu petugas haji asal Indonesia. (Foto: NOJ/ISt)
Puput Kurniawati, salah satu petugas haji asal Indonesia. (Foto: NOJ/ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Tagline Haji Ramah Lansia pada musim haji 2023 memberikan pengalaman yang luar biasa bagi para petugas haji.


Puput Kurniawati, salah satu petugas haji asal Indonesia menceritakan pengalamannya selama menjadi petugas haji dalam program Rindu Makkah pada siaran langsung TV9 Nusantara. 200 ribu jamaah yang berasal dari Indonesia mayoritas lansia, jumlah lansia begitu banyak.


Tantangan bagi para petugas haji yaitu bagaimana bisa merawat lansia sebagaimana pendamping merawat mereka. Haji 2023 ini tanpa pendamping lansia, jadi petugas inilah yang menjadi pendamping lansia selama di Mekkah dan di Madinah.


“Ini merupakan pengalaman yang luar biasa karena terpilih menjadi pelayan bagi tamu-tamu Allah, meskipun banyak suka dan duka yang dilalui tetap menjalankan dengan senang dan ikhlas, jadi semua akan terasa ringan,” ujarnya.


Menurutnya, pemberangkatan jamaah haji tahun ini berlangsung cukup kondusif meskipun beberapa tantangan yang dihadapi. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kondisi cuaca yang seringkali tidak dapat di prediksi.


Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para jamaah haji adalah berkaitan dengan kebijakan masyarif dan maktab. Beberapa jamaah menghadapi kesulitan ketika bertemu dengan maktab yang tidak sepenuhnya siap untuk melayani mereka.


“Hal ini menjadi tantangan bagi para petugas haji yang harus berusaha memastikan agar setiap jamaah mendapatkan pelayanan yang optimal,” terangnya.


Tidak hanya itu, bahasa juga menjadi hambatan dalam menjalankan ibadah haji. Sebagian besar petugas haji memiliki keterbatasan dalam berbahasa Arab, sedangkan masyarif dan maktab umumnya menggunakan bahasa tersebut.


“Namun, upaya kolaboratif dari beberapa tenaga pendukung atau mahasiswa Indonesia yang fasih berbahasa Arab memberikan solusi bagi kendala bahasa ini,” ungkapnya.


Setiap maktab minimal memiliki satu atau dua tenaga pendukung yang berperan sebagai penerjemah, membantu dalam komunikasi antara jamaah, petugas haji, dan maktab. Tahun ini, sejumlah jamaah muda berangkat untuk menjalankan ibadah haji. Meskipun jumlahnya tidak begitu banyak, namun tetap ada yang berangkat dengan dua kemungkinan.


“Pertama, mereka telah didaftarkan untuk berhaji sejak sebelumnya. Kedua, ada juga jamaah muda yang berangkat menggantikan orang tua yang telah dipanggil oleh Allah lebih dulu,” paparnya.


Pelaksanaan ibadah haji merupakan sebuah perjalanan fisik yang memerlukan persiapan matang. Selain kesiapan fisik, kesiapan mental juga sangat penting. Para jamaah harus siap menerima segala kondisi dengan baik, terutama karena mereka akan melaksanakan ibadah di negara orang dengan lingkungan yang berbeda dari keseharian mereka, termasuk fasilitas dan makanan.


Aspek finansial juga menjadi pertimbangan serius bagi jamaah muda yang ingin berhaji. Dijelaskan, setiap orang memiliki skala prioritas dalam hidupnya. Jika berhaji menjadi salah satu prioritas, maka mereka harus berkomitmen untuk menabung dengan cara menyisihkan penghasilan secara konsisten.


Penulis: Lailatul Maghfiro


Metropolis Terbaru