• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 9 Mei 2024

Metropolis

Tips Hindari Risiko Kanker Nasofaring ala Ning Ita Fajria Tamim

Tips Hindari Risiko Kanker Nasofaring ala Ning Ita Fajria Tamim
Ning Ita Fajria Tamim, saat menjelaskan kanker nasofaring. (Foto: NOJ/ Tangkap layar youtube NU Online)
Ning Ita Fajria Tamim, saat menjelaskan kanker nasofaring. (Foto: NOJ/ Tangkap layar youtube NU Online)

Surabaya, NU Online Jatim

Ning Ita Fajria Tamim dari Pondok Pesantren Nazhatut Thullab Sampang mengulas sejumlah hal dalam menghindari risiko kanker nasofaring, yang boleh jadi hal asing bagi sebagian kalangan.

 

Ning Ita, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa kanker nasofaring merupakan tumor ganas yang menyerang area tenggorokan, tepatnya pada area nasofaring. Area nasofaring sendiri adalah bagian dari tenggorokan yang terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit mulut.

 

“Gejala pada penderita kanker nafsofaring seringnya sulit untuk dideteksi. Biasanya, pasien penderita kanker nasofaring baru bisa terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut,” jelas Ning Ita yang merupakan seorang dokter dalam tayangan youtube NU Online, dikutip Rabu (12/07/2023).

 

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali itu menyebutkan beberapa gejala yang sering dikeluhkan oleh pasien. Lumrahnya, berawal dari mengalami mimisan secara terus-menerus, hingga tinnitus atau telinga berdenging. Kemudian batuk pilek dan infeksi saluran pernafasan yang tidak kunjung sembuh.

 

“Jika terus-menerus seperti ini lambat laun akan mengenai bagian lain yang ada pada area kepala. Efeknya dapat mengakibatkan sakit di bagian kepala, kaburnya pandangan, dan muncul benjolan pada area sekitar nasofaring,” terang dokter muda yang hobi menulis ini.

 

Perempuan asal Jombang ini menambahkan, untuk mengobati kanker nasofaring fase awal dapat dilakukan dengan terapi, yaitu terapi pembedahan. Namun, jika penderita sudah memasuki stadium lanjut, seperti stadium 3 atau 4, biasanya yang dilakukan terapi radioterapi maupun kemoterapi.

 

Ning Ita menyebutkan, ada beberapa upaya untuk mencegah risiko terjadinya kanker nasofaring. Antara lain, yaitu menghindari makanan yang sudah diawetkan, seperti makanan frozen, olahan, ikan asin, atau yang diawetkan dengan pengasapan.

 

“Selanjutnya, menghindari rokok dan juga alkohol. Kemudian menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan, serta meningkatkan asupan sayur dan buah-buahan segar,” tandasnya.

 

Penulis: Lailatul Maghfiro


Metropolis Terbaru